TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang 'Indonesia Banget' di DEWG G20 Yogyakarta

DEWG G20 jadi ajang memamerkan budaya Indonesia

Wayang kulit dikerjakan dan langsung dipamerkan ke delegasi DEWG G20. (IDN Times/Yogie Fadila)

Yogyakarta, IDN Times - Perhelatan sidang kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Yogyakarta, 17-18 Mei 2022, menjadi ajang yang pas untuk memamerkan seni dan budaya Indonesia ke mata dunia. Perwakilan dari 15 negara yang hadir di Kota Pelajar bisa merasakan langsung atmosfer dan keramahtamahan khas Jogja di sela-sela jadwal forum yang padat.

Berikut ini beberapa pertunjukan kebudayaan yang dihadirkan panitia 2nd DEWG G20 untuk memukau delegasi yang datang.

Baca Juga: Digelar di Yogyakarta, Apa itu DEWG G20?

1. Pembuatan wayang kulit

Proses pembuatan wayang oleh seniman di 2nd DEWG G20, Yogyakarta Dok. Biro Humas Kementerian Kominfo

Pada hari pertama, para delegasi di 2nd DEWG G20 disuguhi proses pembuatan wayang kulit di lokasi penyelenggaraan sidang di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Selasa (17/5/2022).

Terdapat tiga orang seniman pembuat wayang kulit yang secara tekun menunjukkan proses pembuatan wayang kepada khalayak. Keahlian mereka mengundang decak kagum terutama bagi delegasi yang baru pertama kali melihat wayang.

Baca Juga: Program Beasiswa Teknologi, Atasi Kesenjangan Talenta Digital

2. Sajian cokelat rasa jamu

Sajian snack khas Jogja. (Dok. Hotel Tentrem)

Berkunjung ke Yogyakarta tentu belum sah apabila belum mencicipi kudapan asli dari wilayah yang dikenal dengan sebutan Kota Gudeg ini. 

Dalam kesempatan ini,  para delegasi yang mengikuti sidang kedua DEWG dijamu dengan makanan atau kudapan khas, antara lain yangko, bakpia, geplak, dan cokelat yang dengan cita rasa jamu tradisional. 

Cokelat praline, yang ditambahkan rasa khas bumbu kunyit asam dan beras kencur ini, makin terlihat menarik karena tersaji dalam bentuk set gamelan mini. 

3. Harmonisasi angklung

Pertunjukan seni angklung di DEWG G20. (Dok. Biro Humas Kemenkominfo)

Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya bisa dilihat, disentuh ataupun dirasa saja, namun bisa juga dinikmati dalam bentuk suara. Angklung dipilih sebagai salah satu kesenian musik yang diperdengarkan kepada delegasi DEWG G20.

Bunyinya yang khas dalam memainkan nada-nada dari lagu populer diharapkan bisa menginspirasi perumusan kebijakan dalam sidang.

“Sebagai salah satu alat musik yang berkembang di Indonesia angklung merefleksikan harmoni untuk memainkannya. Angklung terbuat dari tabung bambu dan dimainkan dengan cara menggoyangkan agar menghasilkan bunyi nada yang harmonis,” ujar Chair DEWG Presidensi G20 Indonesia, Mira Tayyiba, saat memberikan sambutan Welcoming Dinner Sidang Kedua DEWG G20 di Marriot Yogyakarta, Selasa (17/05/2022) malam. 

4. Seni membatik

Seniman batik sedang menunjukkan proses membatik di DEWG G20. (IDN Times/Yogie Fadila)

Di sela-sela jadwal sidang yang padat, para delegasi berkesempatan untuk coffee break sekaligus melihat proses pembuatan batik oleh seniman ulung dari Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. 

Baca Juga: Bakpia, Geplak dan Yangko Jadi Makanan Ringan Para Delegasi DEWG G20 

Berita Terkini Lainnya