Pasarkan Wisata Halal, Kemenparekraf Sasar Berbagai Negara
Dukung pengembangan industri halal dan ekonomi kreatif
Intinya Sih...
- Kemenparekraf RI menarget wisatawan dari sejumlah negara dalam pengembangan industri wisata halal dan ekonomi kreatif.
- Wisata halal adalah wisata yang ramah dengan kebutuhan umat Muslim, termasuk makanan halal, akomodasi, dan pelayanan shalat.
- Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dapat mengikuti bootcamp dan pitching untuk mendapatkan edukasi serta kesempatan pitching di depan lembaga pendanaan syariah.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) menarget wisatawan dari sejumlah negara dalam pengembangan industri wisata halal, dan ekonomi kreatif. Potensi wisata halal dan ekonomi kreatif di Indonesia dinilai memiliki potensi besar, mengingat Indonesia juga menempati posisi pertama Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024, dalam Mastercard Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI).
“Wisata halal itu sebenarnya adalah wisata yang ramah dengan kebutuhan umat Muslim. Jadi yang isinya pertama makanan halal, apakah ada informasi restoran halal, mana saja, dan mencarinya gampang,” ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, disela acara Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF), di University Club Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Selasa (6/8/2024).
Ia melanjutkan selain itu yang jadi perhatian dalam wisata halal yaitu akomodasi di kamar penginapan, apakah ada tempat untuk bersuci. Lalu, di mal gampang tidak mencari toilet. Kemudian, ia mencontohkan mal di Jakarta saat ini banyak menyediakan mukena untuk kebutuhan shalat.
“Jadi sebenarnya semakin baik kok kesadaran masyarakat Indonesia, juga untuk mendapatkan pelayanan dengan kegiatan sebagai umat muslim itu semakin dipermudah. Apalagi saat ini sertifikasi halal terus didorong,” ujar Rizki Handayani.