TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Energi dan Teknologi Berkelanjutan  Bagian Penting Pembangunan

UMB dukung penerapan energi dan teknologi berkelanjutan

International Conference on Engineering Science, Technology Innovation, and Sustainability (ICESIT) 2023. (Dok. Istimewa)

Sleman, IDN Times - Universitas Mercu Buana (UMB) mendukung penerapan energi dan teknologi berkelanjutan. Penerapan tersebut menjadi bagian penting menyikapi isu perubahan iklim saat ini.

"Energi dan teknologi berkelanjutan menjadi isu penting di tengah perubahan iklim yang terjadi saat ini. Energi dan teknologi berkelanjutan juga memainkan peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)," ujar Ketua Program Studi Magister Tenik Industri UMB, Sawarni Hasibuan, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).

1. Akademisi ambil bagian dukung pembangunan berkelanjutan

International Conference on Engineering Science, Technology Innovation, and Sustainability (ICESIT) 2023. (Dok. Istimewa)

Sawarni menyebut belum lama ini Fakultas Teknik UMB juga menggelar International Conference on Engineering Science, Technology Innovation, and Sustainability (ICESIT) 2023. Adapun tema yang diangkat adalah 'Sustainable Energy and Technology Innovation to Achieve Sustainable Development Goals (SDGs)'. 

"Tujuan diadakannya acara ini untuk memberikan wadah kepada para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk saling bertukar hasil pemikiran, pengalaman, dan best practices terkait hasil-hasil riset di bidang ilmu kerekayasaan, inovasi teknologi, dan sustainability," kata Sawarni.

Baca Juga: FFPM 2023 Cari Solusi Sumber Energi Ramah Lingkungan Berkelanjutan

2. Berbagai negara turut ambil bagian

International Conference on Engineering Science, Technology Innovation, and Sustainability (ICESIT) 2023. (Dok. Istimewa)

Acara yang digelar secara hibrida ini bekerja sama dengan Universitas Jayabaya, SAFE Network, dan IJB-Net dan diikuti 40 peserta luring, serta 375 peserta daring dari beberapa negara seperti Malaysia, Somalia, Nigeria, dan Filipina. Sawarni menyebut melalui kegiatan awal tersebut diharap dapat mengembangkan kemitraan antara akademisi, peneliti, industri, dan pemerintah dalam percepatan pengembangan solusi teknologi yang inovatif untuk mendukung SDGs.

"Diharapkan juga akan lahir publikasi hasil-hasil penelitian yang berasal dari akademisi, peneliti, dan praktisi pada prosiding maupun jurnal internasional terindeks bereputasi. Panitia menerima sebanyak 126 abstrak dan 82 full papers yang telah dipresentasikan baik secara offline maupun online,” kata Sawarni.

Baca Juga: Pengelolaan Sumbu Filosofi Tak Tinggalkan Kawasan Pendukung

Baca Juga: Pengelolaan Sumbu Filosofi Tak Tinggalkan Kawasan Pendukung

Berita Terkini Lainnya