Klarifikasi Food Vlogger Debiprt Usai Diboikot Pengusaha FnB Jogja

- Debi Pratama meminta maaf langsung kepada pemilik Warung Makan Mamiku atas ulasannya yang merugikan, setelah viral di media sosial.
- Meski sudah klarifikasi dan minta maaf, Debi Pratama belum mendapat dukungan dari netizen, banyak yang menuntut permintaan maaf lebih luas.
- Debi Pratama sebagai food vlogger newbie dengan pengikutnya di TikTok lebih dari 20 ribu, namun kritikannya dinilai memberi efek negatif pada usaha kuliner di Jogja.
Beberapa hari belakangan, ramai seruan boikot terhadap food vlogger dengan akun @debiprt_ di TikTok dan Instagram. Kontennya dinilai dapat menjatuhkan warung makan dan restoran yang diulasnya alih-alih memberikan ulasan jujur. Bahkan akibat ulasan Debi Pratama atau debiprt, salah satu tempat yakni Warung Makan Mamiku, khawatir untuk buka lagi.
Namun baru-baru ini diketahui bahwa Debi Pratama sudah menemui pemilik Warung Mamiku. Ia juga menuliskan permintaan maaf dari kegaduhan atas konten yang diproduksinya. Simak kisah lengkapnya berikut!
1. Unggah klarifikasi dan permintaan maaf di media sosial

Sejak viral template Story di Instagram atas ajakan boikot terhadap dirinya, Debi Pratama justru menghilang. Tak cuma konten makan-makannya yang tak lagi bersliweran beserta akun Instagram dan TikTok @debiprt_ miliknya yang mendadak non-aktif.
Sampai akhirnya pada Rabu (2/10) lalu, melalui akun Instagram lain miliknya yakni @gumoninn, Debi Pratama mengunggah foto dirinya bersama Gilang yang tak lain adalah owner dari Warung Makan Mamiku. Dalam unggahannya ia menyampaikan,
"Saya Debi, pemilik akun @debiprt_, sudah bertemu langsung dengan owner @warungmakanmamiku dan telah memohon maaf atas kesalahan yg saya buat pada postingan review rawon yang telah merugikan Warung Makan Mamiku.
Mohon maaf juga kepada warung-warung lain jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Saya tidak ada niat dan maksud sedikitpun untuk menjatuhkan maupun merugikan siapapun.
Saya berjanji tidak akan mengulangi hal serupa ke warung lain. Maaf atas kegaduhan yang terjadi. Terima kasih."
2. Reaksi netizen atas klarifikasi debiprt

Meski sudah mendatangi langsung Warung Makan Mamiku dan klarifikasi melalui media sosial, Debi Pratama tak lantas mendapat maaf dari netizen. Berbagai reaksi memenuhi kolom komentar di Instagramnya.
Salah satunya datang dari akun @qodridio yang mengatakan, "Jangan lupa tuk minta maaf juga ke warung yg lain ya mas, yang videonya udah kamu hapusin itu. Semoga menjadi pribadi yang baik dan pembelajaran tuk kita semua."
Ada juga komentar dari @hansaluft yang berbunyi, "Ngono tok permohonan maaf e? Cah komunikasi kok raiso komunikasi sing apik, mending kuliah tata boga wae ben paham tentang fnb le (Begitu saja permohonan maafnya? Anak komunikasi kok gak bisa komunikasi yang baik, mending kuliah tata boga biar paham tentang kuliner)."
3. Awal mula seruan boikot debiprt

Debi Pratama diketahui baru terjun sebagai food vlogger. Meski newbie, pengikutnya di TikTok sudah lebih dari 20 ribu dan kontennya sering trending karena cara penyampaiannya yang nyeleneh. Sayang, nyelenehnya ini dipandang memberi efek negatif pada usaha kuliner di Jogja.
Misalnya saat ia mengulas Rumah Makan Padang Upik dan mengatakan tak ada rasa manis pada rendangnya. Padahal seperti yang diketahui bahwa masakan khas Minang memang tak menonjolkan rasa manis. Belum lagi kala ia mengomentari Rumah Makan Seafood Yanto yang menurutnya overrated dan overprice, serta tempat makan lain seperti Warung Pojok Mbak Yuni, termasuk Warung Makan Mamiku yang selama ini mendapat ulasan baik dari netizen dan food vlogger lain.
Sebagaimana pepatah mengatakan, mulutmu harimaumu. Bijak dalam berkata saat ini patut dijunjung tinggi apalagi berkaitan dengan mata pencaharian orang lain hanya demi popularitas diri sendiri. Yuk, lebih bijak bersosial media!