Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kala Ganjar Terpukau Kisah Polisi Berdedikasi di Sayap-Sayap Patah 2

Ganjar Pranowo menyaksikan film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di gedung bioskop Empire XXI Yogyakarta. (Dok. Tim Media Ganjar)
Ganjar Pranowo menyaksikan film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di gedung bioskop Empire XXI Yogyakarta. (Dok. Tim Media Ganjar)
Intinya sih...
  • Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo menonton film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di Yogyakarta.
  • Film tersebut mendidik dengan sinematografi apik dan cerita tentang polisi yang berjuang membagi waktu antara tugas negara dan keluarga.
  • Ganjar merasa terkenang masa kecilnya sebagai anak polisi saat menonton film tersebut.

Yogyakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo, menyaksikan film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di gedung bioskop Empire XXI Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025) malam.

Selain terpukau dengan berbagai elemennya, Ganjar juga merasa film yang mulai tayang di bioskop sejak 8 Mei 2025 lalu itu sedikit banyak membangkitkan memori kehidupan masa lalunya.

1. Sinematografi berkelas, substansi cerita mendidik

Ganjar Pranowo menyaksikan film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di gedung bioskop Empire XXI Yogyakarta. (Dok. Tim Media Ganjar)
Ganjar Pranowo menyaksikan film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di gedung bioskop Empire XXI Yogyakarta. (Dok. Tim Media Ganjar)

Selepas nonton bersama rombongan Gen Z dan Milenial, Ganjar menilai film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia layak ditonton. Mulai dari sinematografi yang digarap cukup apik, sampai substansi cerita mendidik berdasarkan riset mendalam. Riset cerita tentang bagaimana hubungan seorang ayah yang merupakan anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror sekaligus orangtua tunggal bagi putrinya.

"Saya sangat terkesan karena film ini dibuat dengan riset mendalam, sehingga ada polisi yang hebat, penuh dedikasi dia harus meninggalkan keluarganya untuk bekerja, melakukan pengorbanan," ucap Ganjar.

Kata Ganjar, alur cerita cukup menyentuh para penonton. Orang-orang di kiri-kanannya saat nonton di bioskop sampai menitikkan air mata.

"Mereka terkesan dengan cerita bagaimana polisi yang punya dedikasi tinggi itu juga punya tanggung jawab yang sebenarnya di keluarga, yang harus dibagi. Maka selalu ada yang dikorbankan, itu saya apresiasi," imbuhnya.

"Karena ini sekuel, mudah-mudahan nanti ada yang ketiga, sehingga ada kesan yang mendalam pada cerita dan filmnya," sambung Politisi PDIP itu.

2. Nostalgia kehidupan anak polisi

Sayap-Sayap Patah 2: Olivia (dok. Denny Siregar Production/Sayap-Sayap Patah 2: Olivia)
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia (dok. Denny Siregar Production/Sayap-Sayap Patah 2: Olivia)

Ganjar juga tak menampik bahwa alur cerita film yang ia tonton sedikit membawanya bernostalgia. Sebagai seorang anak anggota kepolisian, ia memahami betul situasi yang ditampilkan dalam Sayap-Sayap Patah 2: Olivia.

"Kalau cerita nostalgia dari filmnya tema terorism, tidak ya. Karena bapak saya tidak ada di situ (bertugas menumpas terorisme), cuma pada segi cerita, iya," kata Ganjar.

Ganjar terkenang masa kecilnya kala bertanya kepada sang ibunda, mengapa dari tiga empat laki-laki di keluarganya, cuma dirinya yang tak memakai nama 'Pri' di depan.

"Ibu saya bilang, bapakmu saat itu lagi perang dan itu meninggalkan keluarga. Kemiripannya itu. Meninggalkan keluarga demi tugas negara kemudian lahir satu, dua, tiga anaknya kemudian bapak saya sudah tidak perang lagi. Dan pasti nostalgia itu 11-12 lah," pungkasnya.

3. Sinopsis Sayap-Sayap Patah 2: Olivia

cuplikan film Sayap Sayap Patah 2: Olivia (Instagram.com/sayapsayappatahfilm)
cuplikan film Sayap Sayap Patah 2: Olivia (Instagram.com/sayapsayappatahfilm)

Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia menyorot kisah tentang hubungan seorang ayah bernama Pandu (Arya Saloka) dan putrinya Olivia (Myesha Lin). Pandu merupakan anggota Densus 88 sekaligus baru menjadi orang tua tunggal yang memiliki putri semata wayang.

Di tengah kesibukannya, walaupun sulit Pandu selalu berusaha membagi waktu bersama Olivia yang membutuhkan sosok ayahnya karena masih berduka atas kepergian ibunya.

Meski menyuguhkan kisah baru, sekuel ini tetap membawa kisah pahit dari film pertama dengan hadirnya sosok Leong dan Sadikin, tokoh teroris yang sudah bebas dari penjara dan kembali mengancam untuk balas dendam.

Wajah Pandu yang sempat terlihat saat operasi penyergapan, membuat dirinya dan Olivia menjadi target utama teroris tersebut. Pandu pun dihadapkan pada pilihan untuk lebih mengutamakan melindungi negara dari ancaman teror atau menjadi tameng buat satu-satunya keluarga yang ia miliki, yaitu Olivia.

Film ini disutradarai oleh Ferry Pei Irawan dan diproduksi oleh Denny Siregar Production.  Film yang berdurasi sekitar 1 jam 54 menit ini digadang-gadang hadir sebagai film bernuansa keluarga yang menyentuh hati dan dibalut ketegangan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us