TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Kaizen, Prinsip yang Bikin Kamu Lebih Efisien

Kerja efektif dan efisien sama dengan bye-bye lembur!

Para pekerja berjalan sambil tersenyum (pexels.com/FelicityTai)

Muncul di Jepang, prinsip kaizen bertujuan menyelesaikan masalah dari akarnya dan melakukan perbaikan skala kecil namun konsisten dalam aktivitas sehari-hari, khususnya dalam pekerjaan. Di dunia kerja termasuk di Indonesia, kaizen mulai banyak digunakan perusahaan-perusahaan guna mencapai efektifitas dan efisiensi kerja.

Banyak hal-hal menarik bahkan unik dalam kaizen, di mana beberapa hal tersebut sebagian mungkin tidak biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berikut beberapa fakta unik yang bisa kita temukan saat menerapkan kaizen. Penasaran?

1. Menemukan masalah walaupun (dirasa) tidak ada masalah

Diskusi tim (pexels.com/fauxels)

Hal pertama yang dilakukan dalam penerapan kaizen adalah menemukan masalah. Karena sifatnya melakukan perbaikan secara terus menerus, maka individu atau tim harus melakukan perbaikan dari proses kerja yang biasa atau rutin dilakukan.

Namun saat sudah nyaman dengan proses atau alur kerja yang biasa dilakukan, maka kita merasa tidak ada masalah. Padahal bila kita jabarkan satu persatu, pasti dari alur atau proses  kerja yang biasa kita lakukan memiliki banyak proses yang bisa kita perbaiki atau bahkan hilangkan. 

Baca Juga: 5 Kemampuan yang Membuatmu Bertahan di Masa-masa Sulit

2. Biaya murah bahkan tidak butuh biaya

Gunting dalam kotak (pexels.com/CalebOquendo)

Saat kita melakukan prinsip kaizen, maka kita akan menemukan fakta bahwa kaizen membutuhkan biaya yang murah, atau bahkan nihil biaya.

Salah satu contoh sederhana dari gambar di atas, membuat kotak penyimpanan untuk barang-barang yang berantakan di meja kerja dari kotak kardus daur ulang atau mendekatkan barang atau mesin yang jauh namun biasa digunakan.

3. Lebih cepat 1 detik tetap dianggap perbaikan

Ilustrasi perbaikan (pexels.com/BrettJordan)

Fakta unik selanjutnya adalah waktu yang sangat diperhitungkan dalam kaizen. Lebih cepat 1 detik pun sudah dianggap melakukan perbaikan. Dimana terkadang kita menganggap 1 detik bukanlah hal yang besar sehingga untuk apa buang-buang waktu dengan menemukan masalah dan melakukan perbaikan lewat kaizen.

Padahal bila kita melakukan perbaikan dalam 1 proses kerja namun dilakukan berulang-ulang selama berbulan-bulan bahkan tahun, maka bisa dihitung berapa jam waktu yang akan terbuang sehingga pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien. Lebih baik menaiki tangga satu persatu daripada lompat langsung menuju puncak.

4. Menemukan masalah dari masalah yang sudah selesai dilakukan kaizen

Ilustrasi lampu diatas papan hitam (pexels.com/Pixabay)

Kita tahu bahwa kaizen adalah perbaikan terus menerus dan konsisten. Sehingga bila sudah melakukan kaizen, tentu tidak berhenti sampai di situ. 

Sudah terjadi perbaikan dalam alur kerja? maka langkah selanjutnya adalah secara berkelanjutan melakukan perbaikan lagi dan lagi, artinya dari alur kerja yang sudah diperbaiki tersebut, kita pasti bisa menemukan masalah (lagi) dan melakukan perbaikan. Cari dan terus mencari waste dari alur kerja!

Baca Juga: Lakukan 6 Self-regulation Ini untuk Menghalau Emosi Negatif

Verified Writer

Cicilia R

Semoga bermanfaat, ya.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya