2. Lakukan aktivitas positif untuk mendistraksi amarah

ilustrasi melampiaskan marah (Pexels.com/Engin Akyurt)

Saat kamu merasa marah, lawanlah dengan menahan diri untuk tidak meluapkan semua emosi yang seolah ingin meledak. Beri jeda dengan berdiam diri sejenak lalu alihkan lewat melakukan aktivitas positif sebagai bentuk distraksi atas emosi yang kamu rasakan.

Kamu bisa melakukan hobi yang biasa dilakukan saat senggang. Bisa juga dengan menulis jurnal pribadi dan menyampaikan semua perasaanmu secara detail. Perlahan tapi pasti, amarahmu akan mulai reda dan kamu bisa kembali berpikir jernih saat sudah meraih ketenangan diri.

3. Mengingat kelebihan diri ketika insecure mulai muncul

ilustrasi berpikir (Pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Insecure seringkali jadi musuh besar bagi kepercayaan diri seseorang yang sudah dibangun dengan susah payah. Bukan cuma minder karena merasa belum cukup baik, tapi pandangan orang di sekitar juga mampu menciptakan rasa insecure dalam diri yang sayangnya selalu sukses melemahkan mental.

Saat rasa insecure berkuasa, cobalah untuk mengingat-ingat setiap kelebihan yang kamu miliki. Lewat pengenalan diri ini, kamu bisa lebih fokus pada pengembangan diri secara bertahap. Gak harus langsung mendapat pengakuan orang, rasa percaya diri mulai konsisten tumbuh saja sudah jadi kemajuan yang positif, kok.

Baca Juga: 6 Cara Tenangkan Diri ketika Kamu Dikuasai Perasaan Negatif

4. Kendalikan dan lepaskan jadi cara ampuh atasi stres 

ilustrasi menenangkan pikiran (Pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Sejatinya, sumber dari stres yang kerap menyerang mental seseorang berasal dari keinginan untuk memaksakan sesuatu yang di luar kendali. Saat kamu hanya fokus untuk mengejar dan memiliki, potensi kecewa akan selalu muncul hingga akhirnya kamu pun jadi stres sendiri akibat harapan yang tidak terpenuhi.

Namun, jika terlanjur mengalami kondisi ini, kendalikan dulu yang bisa kamu kuasai dan fokuskan pikiran pada apa yang ada dalam genggaman. Lalu, lepaskan dan relakan juga semua hal di luar kendalimu yang tidak bisa dimiliki agar potensi mengalami stres berkepanjangan bisa cepat dicegah.

5. Akui dan terima emosimu saat sedang sedih 

ilustrasi kecewa (Pexels.com/Liza Summer)

Seolah jadi paket komplet dengan perasaan bahagia, kesedihan juga selalu siap datang bergiliran meski tidak kita minta. Tidak apa-apa, merasakan kesedihan juga merupakan bentuk emosi yang lumrah dialami siapa saja dan bisa datang karena berbagai macam alasan.

Jangan ingkari, cukup akui bahwa kamu memang merasa sedih akan sesuatu dan terima bahwa emosi ini nyata. Saat kamu mau mengakui dan bisa menerima keberadaan rasa sedih yang dialami, mulailah melakukan aktivitas menyenangkan sebagai penghiburan. Tumbuhkan kembali semangat hidupmu dan jangan biarkan diri terpuruk oleh kesedihan yang berlarut-larut.

6. Mendekat pada orang tersayang saat merasa kesepian 

ilustrasi video call bersama keluarga (Unsplash.com/Raj Rana)

Satu hal lagi yang terkadang tidak bisa dihindari adalah merasakan kesepian meski sebenarnya tidak sendirian. Rasa sepi ini biasanya muncul karena kekosongan hati akibat terlalu mengejar dunia dan melupakan kedekatan dengan orang-orang berharga dalm hidup, seperti keluarga, pasangan, dan sahabat.

Saat kamu mulai didera kesepian, dekatkanlah diri dengan orang-orang tersayangmu. Jika memungkinkan, buatlah rencana kumpul-kumpul bersama di tempat favorit kalian. Namun, jika jarak tidak memungkinkan untuk bertemu langsung, kamu bisa melakukan video call agar koneksi hati kalian tetap terhubung.

Dengan melakukan keenam langkah self-regulation tadi, kamu akan mampu mengatasi setiap emosi negatif yang muncul dan dialami. Meski gak menjamin bakal berjalan mudah, tapi setidaknya langkahmu akan terarah dan makin terfokus pada hal-hal yang positif. Sudah siap mencoba belum, nih?

Baca Juga: 5 Cara Membangun Atmosfer Positif dalam Diri, Stop Khawatir!