5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Sandwich Generation

- Menjadi bagian dari "sandwich generation" membawa tekanan finansial ganda, mengelola keuangan dengan bijak sangat penting untuk masa depan.
- Banyak orang dalam posisi ini fokus pada kebutuhan sehari-hari tanpa rencana keuangan jangka panjang, menyebabkan kesulitan menabung atau berinvestasi.
- Mengabaikan dana pensiun demi membantu orang tua atau anak dapat mengakibatkan kesulitan finansial di hari tua, serta risiko "lingkaran sandwich generation".
Menjadi bagian dari sandwich generation bukanlah tugas yang mudah. Kamu harus menanggung biaya hidup sendiri, mendukung orang tua yang sudah tidak bekerja, dan pada saat yang sama membiayai anak-anak yang sedang tumbuh. Dengan tekanan finansial dari dua arah, kesalahan dalam mengelola keuangan bisa berakibat besar bagi masa depan kamu.
Banyak orang dalam posisi ini tanpa sadar membuat keputusan finansial yang justru memperburuk keadaan. Mulai dari terlalu mengutamakan kebutuhan keluarga hingga lupa menyiapkan dana pensiun sendiri, kesalahan-kesalahan ini sering terjadi tanpa disadari. Kalau kamu merasa terjebak dalam situasi ini, sekarang saatnya mengevaluasi dan memperbaiki cara kamu dalam mengatur keuangan.
1. Tidak memiliki perencanaan keuangan yang jelas

Banyak orang dalam sandwich generation hanya fokus pada kebutuhan sehari-hari tanpa memiliki rencana keuangan jangka panjang. Mereka lebih sering mengeluarkan uang berdasarkan kebutuhan mendesak tanpa mempertimbangkan dampaknya di masa depan. Akibatnya, mereka kesulitan menabung atau berinvestasi untuk masa tua.
Tanpa perencanaan keuangan yang jelas, pengeluaran sering kali tidak terkendali dan tabungan cepat habis. Padahal, memiliki rencana anggaran yang matang dapat membantu mengalokasikan dana dengan lebih bijak. Mulailah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran serta menentukan prioritas keuangan kamu.
2. Mengorbankan dana pensiun untuk kebutuhan keluarga

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah mengabaikan dana pensiun demi membantu orang tua atau anak. Banyak yang berpikir bahwa kebutuhan keluarga lebih penting dibandingkan menyiapkan masa depan sendiri. Sayangnya, tanpa dana pensiun yang cukup, kamu berisiko mengalami kesulitan finansial di hari tua.
Mengorbankan dana pensiun berarti kamu bisa mengalami "lingkaran sandwich generation" yang terus berulang. Ketika kamu pensiun tanpa tabungan yang cukup, anak-anak mungkin harus menanggung biaya hidupmu. Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu tetap menabung untuk dana pensiun meskipun ada kebutuhan lain yang mendesak.
3. Terlalu bergantung pada satu sumber penghasilan

Banyak orang dalam sandwich generation hanya mengandalkan gaji utama mereka untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga. Dengan beban finansial yang besar, bergantung pada satu sumber penghasilan bisa sangat berisiko. Jika terjadi sesuatu pada pekerjaan utama, kestabilan finansial bisa langsung terganggu.
Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk memiliki sumber penghasilan tambahan. Kamu bisa mencari pekerjaan sampingan, berinvestasi, atau membangun bisnis kecil-kecilan. Dengan cara ini, kamu memiliki cadangan keuangan yang bisa digunakan saat keadaan darurat.
4. Tidak mempersiapkan dana darurat

Kehidupan selalu penuh dengan kejutan, dan tidak memiliki dana darurat adalah kesalahan yang bisa berakibat fatal. Banyak yang menganggap bahwa selama masih bekerja, mereka bisa mengatasi masalah keuangan kapan saja. Namun, ketika terjadi keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan atau biaya pengobatan mendadak, mereka tidak memiliki dana cadangan untuk bertahan.
Idealnya, dana darurat setidaknya setara dengan 3–6 bulan pengeluaran untuk memberikan rasa aman. Uang ini harus disimpan dalam rekening terpisah yang mudah diakses saat dibutuhkan. Dengan dana darurat yang cukup, kamu tidak perlu berutang atau mengorbankan tabungan lain saat menghadapi situasi tak terduga.
5. Tidak mengajarkan literasi keuangan kepada anak

Banyak orang tua dalam sandwich generation hanya fokus memenuhi kebutuhan anak tanpa mengajarkan mereka cara mengelola uang. Akibatnya, anak-anak tumbuh tanpa pemahaman yang baik tentang keuangan dan berisiko mengulangi kesalahan yang sama. Ini bisa menyebabkan ketergantungan finansial yang berkepanjangan di masa depan.
Mengajarkan literasi keuangan sejak dini dapat membantu anak-anak memahami nilai uang dan pentingnya menabung. Kamu bisa mulai dengan memberikan uang saku dan mengajari mereka cara mengelolanya dengan bijak. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri secara finansial dan tidak menjadi bagian dari sandwich generation berikutnya.
Menjadi bagian dari sandwich generation memang penuh tantangan, tapi bukan berarti kamu harus terus terjebak dalam kesalahan yang sama. Mulailah dengan mengevaluasi kebiasaan keuangan kamu dan buatlah perubahan yang lebih bijak. Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa keluar dari tekanan finansial dan membangun masa depan yang lebih stabil.