Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Film Indonesia Remake Korea Dinilai Gagal, Ada Business Proposal

film A Business Proposal (dok. Falcon Pictures/A Business Proposal)

Beberapa tahun terakhir, rumah produksi film Indonesia gencar melakukan remake film maupun drama asal Korea Selatan. Terbaru adalah film Business Proposal yang diadaptasi dari drakor berjudul sama.

Drakor Business Proposal memiliki fanbase cukup besar di Indonesia. Sayang, pernyataan kontroversial salah satu pemainnya, yaitu Abidzar Al-Ghifari, film produksi Falcon Pictures ini mendapat banyak kecaman dari netizen hingga mempengaruhi jumlah penontonnya. Berikut sederet film Indonesia remake Korea Selatan yang berakhir flop atau gagal di bioskop.

1. Bebas (2019)

film Bebas (dok. Miles Films/Bebas)

Diadaptasi film Korea Selatan berjudul Sunny (2011), film Bebas mengambil latar tahun 1996. Lima remaja yaitu, Kriss (Sheryl Shenafia), Jessica (Agatha Pricilla), Gina (Zulfa Maharani), Suci (Luthesa), dan Jojo (Baskara Mahendra) bersahabat baik dan tergabung dalam Geng Bebas. Tak lama bertambah anggota baru, Vina (Maizura), yang merupakan siswi pindahan dari Sumedang, Jawa Barat.

Sayangnya terjadi sebuah insiden yang menyebabkan mereka harus berpisah sekolah. Dua puluh tiga tahun kemudian, tanpa sengaja Vina (Marsha Timothy) bertemu Kriss (Susan Bachtiar) yang dirawat di rumah sakit. Kriss rupanya mengidap kanker stadium akhir dan sisa umurnya tak lama lagi.

Kepada Vina, Kriss menyampaikan keinginan terakhirnya, yaitu bertemu dan berkumpul lagi dengan para sahabatnya di Geng Bebas. Demi mewujudkan permintaan Kriss, Vina pun berusaha untuk mencari keempat sahabatnya yang lain. Film garapan sutradara Riri Riza ini mengumpulkan 513 ribu penonton dalam waktu kurang lebih satu bulan penayangan di bioskop.

2. My Sassy Girl (2022)

film My Sassy Girl (dok. Falcon Pictures/My Sassy Girl)

Berakhir dengan turun layar lebih cepat dari yang diharapkan, film My Sassy Girl versi Indonesia hanya meraih 150 ribu penonton. Film yang diangkat dari My Sassy Girl (2001) ini bercerita tentang Gian (Jefri Nichol). Ia adalah seorang mahasiswa pascasarjana yang kerap gundah karena tak kunjung menemukan cinta sejatinya.

Suatu hari, Gian ingin pergi ke acara perjodohan yang diatur oleh tantenya. Tetapi ia malah merawat seorang gadis yang sedang mabuk di stasiun, bernama Sissy (Tiara Andini), dan harus membawanya ke hotel. Sejak saat itu, kesalahpahaman terjadi antara mereka dan membuat keduanya selalu dipertemukan.

Di samping itu, perasaan kebersamaan mulai tumbuh di antara mereka. Gian merasa ia tidak dapat menjauh dari Sissy. Sissy pun menemukan kebahagiaannya ketika bersama Gian. Namun, Sissy selalu merasa bahwa ia tidak pantas untuk merasakan kebahagiaan. Hingga akhirnya, mereka membuat sebuah time capsule yang akan mereka buka bersama beberapa tahun ke depan.

3. Hello Ghost (2023)

film Hello Ghost (dok. Falcon Pictures/Hello Ghost)

Selanjutnya, Falcon Pictures me-remake film yang dibintangi Cha Tae Hyun, yaitu Hello Ghost (2010). Hello Ghost versi Indonesia ini mengisahkan kehidupan Kresna (Onadio Leonardo) yang mengalami perjalanan hidup sulit sehingga membuatnya ingin bunuh diri.

Setelah percobaan bunuh diri yang gagal, Kresna malah diikuti oleh empat hantu dengan karakter yang berbeda-beda. Keempat hantu tersebut adalah Kuatno (Indro Warkop) yang memiliki sifat genit meski sudah tua. Kemudian, Bima (Tora Sudiro) hantu sopir angkot perokok berat, Lita (Hesti Purwadinata) hantu yang paling sensitif, dan Chika (Ciara Nadine Brosnan), hantu anak-anak. Film yang juga dibintangi oleh Enzy Storia ini meraih 613 ribu penonton selama masa tayangnya.

4. My Annoying Brother (2024)

film My Annoying Brother (dok. Lifelike Pictures/My Annoying Brother)

Meski menggandeng dua aktor ternama seperti Vino G Bastian dan Angga Yunanda, film remake My Annoying Brother (2016) masih belum mampu meraih banyak penonton. Film garapan Dinna Jasanti ini hanya meraih sekitar 250 ribu penonton meski  dipromosikan secara masif. My Annoying Brother versi Indonesia mengikuti kisah kakak beradik, Kemal (Angga Yunanda) dan Jaya (Vino G Bastian).

Kemal adalah seorang atlet judo nasional yang mengalami cedera dalam sebuah pertandingan hingga kehilangan penglihatannya. Kerumitan muncul dengan kedatangan tak terduga kakak satu-satunya yang bernama Jaya atau biasa dipanggil Jay. Jay adalah seorang narapidana yang berusaha mengurangi hukumannya dengan alasan harus merawat Kemal.

5. A Business Proposal (2025)

film A Business Proposal (dok. Falcon Pictures/A Business Proposal)

Terbaru, adalah film A Business Proposal yang bernasib sama dengan deretan film-film remake Korea Selatan lainnya. Film ini berkisah tentang Sari (Ariel Tatum) yang merintis kariernya sebagai food analyst di perusahaan kawakan Bowo Foods.

Sari yang datang dari keluarga sederhana harus membangun karier dari nol di tengah peliknya kondisi ekonomi. Situasi yang serba terbatas itu membuat Sari mau menerima permintaan sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), untuk menjadi joki kencan buta. Yasmin berasal dari kalangan menengah ke atas. Ia merasa jengah lantaran terus-menerus dijodohkan.

Suatu hari, Yasmin kembali didesak untuk kencan buta dengan seorang laki-laki bernama Utama (Abidzar Al-Ghifari). Kali ini, Yasmin akan digantikan oleh Sari yang telah mengiyakan permintaannya menjadi joki kencan buta. Utama dan Sari akhirnya bertemu dalam kencan buta. Mereka menghabiskan waktu untuk makan malam bersama. Pertemuan itu menjadi awal hubungan kompleks antara Sari dan Utama.

Tak melulu gagal, remake drama dan film Korea yang sukses di bioskop antara lain Sweet 20 (2017) merupakan adaptasi film Miss Granny (2014) yang berhasil meraih 1 juta penonton. Ada juga Miracle in Cell No.7 (2022) sukses dengan 5,8 juta penonton.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us