4 Penyebab Keputihan Lengket dan Solusi Ampuh Mencegahnya

- Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat memengaruhi tekstur keputihan, terutama menjelang menstruasi.
- Vaginosis bakterialis adalah penyebab umum keputihan lengket, yang bisa dicegah dengan menjaga kebersihan area intim dan menghindari kebiasaan douching.
- Keputihan lengket juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur atau trikomoniasis, yang dapat dicegah dengan pemilihan pakaian dalam yang tepat dan penggunaan kondom saat berhubungan seksual.
Keputihan adalah hal yang normal dialami oleh setiap perempuan. Ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk menjaga keseimbangan dan kebersihan area intim. Namun, keputihan yang lengket seperti lem sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga gangguan kesehatan tertentu.
Jika tidak ditangani, keputihan semacam ini berpotensi memicu masalah kesehatan yang lebih serius, lho. Dengan memahami penyebabnya dan langkah-langkah pencegahannya, kamu dapat mengelola kondisi ini dengan lebih efektif. Berikut empat penyebab keputihan lengket beserta cara mencegahnya.
1. Siklus menstruasi

Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat memengaruhi tekstur keputihan. Pada fase ovulasi, tubuh menghasilkan lebih banyak lendir serviks yang biasanya lebih kental untuk memfasilitasi pembuahan.
Kondisi ini bisa membuat keputihan terasa lengket seperti lem, terutama jika tidak dibarengi dengan kebersihan yang baik. Selain itu, menjelang menstruasi, penurunan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan keputihan berubah konsistensinya.
Untuk mencegah ini, pastikan kamu menjaga kebersihan area kewanitaan dengan menggunakan pembalut atau pantyliner yang diganti secara rutin saat siklus berlangsung, ya. Jangan lupa juga untuk tetap terhidrasi dan konsumsi makanan sehat untuk mendukung keseimbangan hormonmu.
2. Vaginosis bakterialis (BV)

Vaginosis bakterialis adalah salah satu penyebab umum keputihan abnormal. Bakteri ini secara alami ada di vagina, tetapi bisa berkembang biak secara berlebihan ketika jumlah bakteri baik berkurang. Kondisi ini dapat menghasilkan cairan lengket berwarna kuning atau abu-abu dengan aroma yang tidak sedap.
Faktor pemicunya meliputi penggunaan douching, merokok, atau sering berganti pasangan seksual. Bakteri ini juga sering menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti gatal atau sensasi terbakar. Untuk mencegahnya, kamu dapat menjaga kebersihan area intim dengan benar tanpa menggunakan produk yang mengganggu keseimbangan pH, menghindari kebiasaan douching, berhenti merokok, serta menjaga hubungan seksual yang aman dan sehat.
3. Infeksi jamur

Keputihan yang lengket seringkali disebabkan oleh infeksi jamur, seperti Candida albicans, atau bakteri. Infeksi ini biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan flora normal di area vagina.
Gejalanya meliputi keputihan yang kental, berwarna putih, dan disertai rasa gatal atau iritasi. Kebiasaan buruk seperti tidak menjaga kebersihan area kewanitaan atau menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dapat memperburuk kondisi ini.
Untuk mencegahnya, pilih pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat dengan baik. Hindari celana yang terlalu ketat untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup di area intim.
4. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini dapat menyebabkan keputihan yang kental, berwarna kuning atau hijau, dengan bau tidak sedap.
Gejala lainnya termasuk rasa gatal atau iritasi di sekitar vagina, serta rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan intim. Untuk mencegahnya, selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, ya.
Keputihan lengket seperti lem memang bisa mengganggu, namun kondisi ini umumnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan menerapkan gaya hidup sehat. Dengan melakukan perawatan yang tepat sejak dini, kamu bisa mencegah komplikasi yang lebih serius, agar kamu bisa merasa lebih nyaman dan percaya diri setiap harinya.