Mahasiswi Arsitektur UAJY Juara 1 ANFA Design Competition 2025

- Karya terinspirasi dari neuro-arsitektur
- Tantangan terbesar adalah manajemen waktu
- Capaian bersejarah untuk UAJY
Sleman, IDN Times – Christhabel Agatha Marcia, mahasiswa Program Studi Arsitektur angkatan 2022 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), meraih juara pertama ajang internasional ANFA Design Competition 2025. Kompetisi ini diselenggarakan Academy of Neuroscience for Architecture (ANFA) University of California San Diego dan Salk Institute.
Ajang bergengsi tersebut diikuti peserta lebih dari 10 negara dengan berbagai jenjang pendidikan mulai S1, S2, hingga S3.
1. Karya terinspirasi dari neuro-arsitektur

Christhabel menghadirkan karya yang menerapkan prinsip neuro-arsitektur, yakni pendekatan yang memadukan psikologi dan arsitektur untuk menciptakan ruang yang sehat secara psikologis.
“Proses yang paling lama adalah membangun konsep, bagaimana mengaplikasikan neuro-arsitektur ke dalam desain. Karena berbasis riset, saya banyak mengumpulkan jurnal dan fakta yang diolah ke dalam karya,” jelas Christhabel, dilansir laman resmi UAJY, Selasa (16/9/2025).
2. Tantangan terbesar adalah manajemen waktu

Proses penyusunan konsep membutuhkan waktu sekitar satu bulan, dilanjutkan pembuatan 3D modeling, rendering, dan penyusunan poster dalam waktu satu minggu. Selama proses itu, Christhabel mendapat bimbingan dari dosen Arsitektur UAJY, Maria Vika Wirastri.
Kesulitan utama yang dirasakannya adalah membagi waktu antara perlombaan, perkuliahan, dan kepanitiaan organisasi mahasiswa. “Itu jadi tantangan bagaimana bisa membagi waktu dan memastikan output yang diberikan tetap maksimal,” tambahnya.
3. Capaian bersejarah untuk UAJY
Sebelumnya, mahasiswa UAJY pernah berhasil meraih juara harapan pada kompetisi yang sama. Kemenangan Christhabel menjadi pencapaian baru sekaligus pembuktian persaingan di level internasional.
“Saya memang menargetkan untuk menang, tapi tetap tidak menyangka bisa menjadi juara 1. Puji Tuhan, prestasi ini membuat saya lebih percaya diri bahwa saya mampu bersaing dan meraih hasil yang lebih baik,” ungkapnya.
Christhabel berharap kemenangannya bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk ikut serta dalam ajang kompetisi. Menurutnya, yang terpenting bukan sekadar menang, melainkan mendapatkan pengalaman berharga dari proses yang dilalui.
“Saya ingin teman-teman punya kepercayaan diri untuk ikut perlombaan. Bukan soal menang atau tidak, tapi lebih ke mencari pengalaman dan melatih diri bagaimana memproses brief dari penyelenggara hingga menghasilkan karya terbaik. Untuk diri saya sendiri, semoga ini tidak menjadi kali terakhir aku dapet prestasi dan bisa terus percaya diri menghadapi tantangan berikutnya,” tuturnya.