Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal Penting Sebelum Beri Kucing Makanan Homemade, Kenali Risikonya!

ilustrasi cat food (pexels.com/Pitipat Usanakornkul)
ilustrasi cat food (pexels.com/Pitipat Usanakornkul)

Memberi makan kucing dengan makanan homemade terdengar seperti ide bagus. Kamu bisa bahan, menghindari pengawet, dan memastikan kualitasnya. Tapi sebelum memutuskan untuk membuat makanan sendiri untuk si meong, ada beberapa hal penting yang harus kamu pertimbangkan.

Kucing memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat spesifik, dan kesalahan dalam penyajian makanan homemade bisa berakibat fatal. Menurut ahli, banyak resep makanan buatan rumah untuk kucing yang ternyata kekurangan nutrisi penting. Jadi, sebelum memberikan makanan homemade, yuk simak dulu enam hal penting berikut!

1. Kucing punya kebutuhan nutrisi unik

ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Bruno Guerrero)
ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Bruno Guerrero)

Kucing adalah karnivora sejati, artinya butuh protein hewani tinggi sebagai sumber utama energi dan nutrisi. Selain itu, mereka gak bisa memproduksi sendiri asam amino tertentu seperti taurin, sehingga harus mendapatkannya dari makanan.

Dalam kondisi alami, kucing liar memenuhi kebutuhan ini dari seluruh bagian mangsa, termasuk organ, tulang, dan darah. Membuat komposisi seperti ini di rumah bukan hal mudah, karena butuh perhitungan gizi yang presisi.

2. Risiko kekurangan nutrisi

ilustrasi kucing peliharaan
ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Oksana Zub)

Menurut penelitian yang menguji lebih dari 100 resep homemade untuk kucing, sebagian besar ternyata tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan. Kekurangan taurin, zat besi, vitamin E, tiamin, atau kolin bisa berakibat serius.

Misalnya, kekurangan taurin dapat menyebabkan kebutaan permanen, sedangkan kekurangan tiamin bisa memicu gangguan saraf hingga koma. Parahnya, gejala kekurangan ini sering muncul setelah berbulan-bulan, saat kondisinya sudah berat.

3. Rentan terkontaminasi bakteri

ilustrasi dokter hewan (freepik.com/freepik)
ilustrasi dokter hewan (freepik.com/freepik)

Makanan homemade, apalagi yang berbahan mentah, lebih rentan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti salmonella atau e.coli. Tanpa pengawet, daya tahannya sangat singkat, sehingga kamu harus memasak ulang setiap beberapa hari. Kalau makanan dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, risiko keracunan meningkat, baik untuk kucing maupun untuk kamu yang menyiapkannya.

4. Tidak selalu lebih murah

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Anna Bondarenko)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/Anna Bondarenko)

Banyak orang mengira membuat makanan kucing sendiri bisa menghemat biaya. Faktanya, kalau ingin memenuhi semua kebutuhan gizi mereka, kamu butuh bahan beragam, termasuk suplemen khusus yang harganya gak murah.

Belum lagi waktu dan tenaga untuk menyiapkan menu baru secara rutin. Kalau dihitung, sering kali biayanya malah lebih tinggi dibanding makanan komersial premium.

5. Rasa bisa kurang menarik bagi kucing

ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kucing peliharaan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kucing terkenal binatang pemilih soal makanan. Penambahan berbagai suplemen dan bahan khusus kadang membuat aroma dan rasa makanan homemade jadi kurang menggoda. Bisa saja kamu sudah repot masak, tapi anabul justru menolak makan. Ini bisa membuat asupan gizinya makin berantakan.

6. Alternatif yang lebih aman

ilustrasi cat food (freepik.com/freepik)
ilustrasi cat food (freepik.com/freepik)

Kalau alasanmu membuat makanan homemade adalah demi kesehatan kucing, ada opsi lain yang lebih aman. Misalnya, memilih makanan komersial yang sudah diformulasikan sesuai standar gizi kucing atau menggunakan layanan katering hewan yang teruji kandungan nutrisinya. Untuk kucing dengan kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter hewan agar bisa direkomendasikan diet khusus atau makanan resep yang tepat.

Memberi makanan homemade untuk kucing memang terdengar istimewa, tapi risiko dan tantangannya gak bisa diremehkan. Kucing punya kebutuhan nutrisi yang rumit, dan kesalahan sedikit saja bisa berdampak jangka panjang pada kesehatannya.

Jika ingin mencoba, pastikan bekerja sama dengan dokter hewan atau ahli nutrisi hewan untuk merancang menu yang tepat. Ingat, tujuan akhirnya bukan sekadar memberi makanan enak, tapi memastikan mereka sehat dan panjang umur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest Life Jogja

See More

6 Hal Penting Sebelum Beri Kucing Makanan Homemade, Kenali Risikonya!

07 Sep 2025, 12:09 WIBLife