10 Kosakata Bahasa Jawa yang Mengungkapkan Ketiadaan Sesuatu

Bahasa Jawa punya istilah-istilah khusus yang sering kali hanya dimengerti oleh masyarakat penuturnya. Contohnya penggunaan kata "tanpa" yang merujuk pada makna ketiadaan. Dalam struktur tata bahasa Jawa, terdapat beberapa alternatif kata "tanpa" yang definisinya bergantung pada kondisi tertentu.
Kamu merasa bingung? Di bawah ini merupakan uraian mengenai 10 kata dalam bahasa Jawa yang mengungkapkan ketiadaan sesuatu. Yuk, simak supaya makin paham!
1. Voldemort, musuh utama Harry Potter hidup tanpa hidung. Ketiadaan hidung disebut 'grumpung' dalam bahasa Jawa

2. Kalau yang satu ini, kamu pasti tahu! Tanpa rambut disebut 'gundhul'. Dobby, kawan Harry Potter adalah contohnya

3. Whomping Willow, pohon di sekolah Harry Potter kerap menggugurkan daunnya. Orang Jawa menyebut pohon tanpa daun dengan 'brindhil'

4. Cicak punya kemampuan autotomi, yakni memutuskan ekor saat terancam. Setelah autotomi, cicak akan 'buntung' alias tiada ekor

5. Kosong adalah keadaan tanpa isi. Ketiadaan isi dalam bahasa Jawa disebut 'kothong'

6. Manusia lahir tanpa mengenakan apapun. Ketiadaan busana ini disebut 'wuda' oleh masyarakat Jawa

7. Bulu kucing kamu rontok? Kamu bisa menyebutnya 'brondhol'. Kalau Sphinx Cat memang spesies tanpa bulu, ya!

8. Sayur tanpa garam disebut 'cemplang', yakni ketiadaan rasa atau hambar. Istilah lainnya adalah 'anyep'

9. Kalau 'ompong' pasti sudah sering dengar, kan? Sama dengan bahasa Indonesia, 'ompong' bermakna tanpa gigi

10. Rumah tak berpenghuni disebut 'omah suwung' oleh masyarakat Jawa. Kata 'suwung' menggambarkan ketiadaan manusia

Nah, itu dia 10 kata dalam bahasa Jawa yang mengandung makna 'ketiadaan'. Selain gundhul dan ompong, kata mana yang tak asing buat kamu?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.