7 Lagu Aldi Taher yang Cocok Nemenin Skripsian, Antistres!
cuplikan Aldi Taher di MV "Pinjam Dulu 100" (youtube.com/ascadamusik)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biarpun banyak lahir dari pemberitaan kontroversial ataupun peristiwa nyeleneh, memang tak dapat dimungkiri diskografi Aldi Taher diisi berbagai jenis lagu yang easy listening. Masyarakat umum yang awalnya skeptis pun justru kini ramai ketagihan mendengar dan menantikan gebrakan karya baru dari Lord Aldi.
Absurditas lagu yang dimiliki oleh Aldi Taher cocok sekali menjadi teman bagi mahasiswa akhir dalam menuntaskan skripsi. Contohnya ada tujuh rekomendasi lagu sang selebritas yang bisa kamu tambahkan ke playlist.
1. Dirilis tanggal 7 Februari lalu, "Pinjam Dulu 100" dengan melodi catchy ini tak bikin bosan meski disetel berulang kali. Moodbooster banget!
2. "Lesti Sayang Billar" sangat pas menemani momen suka dukamu merevisi proposal berdasarkan coretan merah pulpen dosen pembimbing
3. Berdurasi 11 menit, lagu "Nissa Sabiyan I Love You So Much" dapat menjadi pemantik semangat dalam mencari referensi jurnal ilmiah di Scopus
4. Fase skripsian tak lepas dari rutinitas berjam-jam di depan laptop. Cobalah relaks sejenak dengan menyetel "SCBD (Semua Cinta Butuh Duit)"
Baca Juga: Akting Ngamuk Para Artis Saat Pergoki Suami Selingkuh, Ikonik!
5. Kesal lantaran tak menemukan rujukan akademis sesuai topik penelitian? Mending kamu segera senandungkan lirik "Rujak Song", deh
6. Walaupun isinya condong membahas perjuangan asmara, lagu "Tinju Cinta" juga bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa yang suka takut untuk bimbingan
7. "Sayang Jangan Pergi" sangat cocok dimasukkan dalam status WhatsApp untuk mengode dosen pembimbing yang susah ditemui
Biarpun prosesnya berat dan tak selalu berjalan mulus, percayalah bahwa kamu mampu untuk memperoleh gelar sarjana. Coba dengarkan lagu-lagu Lord Aldi di atas untuk mengusir hal-hal negatif yang kamu rasakan. Semangat selalu pejuang skripsi!
Baca Juga: 12 Tips Nonton Prambanan Jazz Festival, Full Senyum Seharian
Community Writer
Matthew Suharsono
Ordinary happiness was the greatest luxury in a ruined world —ORV
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
