Sering Sakit Pinggang, Ini Beda Nyeri Biasa dan Saraf Terjepit 

Saraf terjepit bisa terjadi karena faktor keturunan

Sakit di bagian pinggang seringkali hanya dianggap akibat kebanyakan duduk atau kurang olahraga. Banyak orang abai terhadap nyeri pinggang, beberapa orang lainnya merasa perlu melakukan pengobatan.

Banyak orang masih sulit membedakan nyeri pinggang biasa dengan yang berbahaya. Mengutip dari Mayo Clinic, sekitar 80 persen pernah merasakan nyeri di area pinggang, setidaknya sekali dalam hidupnya.

Yuk kenali penyebab penyebab nyeri di bagian pinggang, sakit biasa atau karena saraf terjepit? 

 

 

1. Waspadai jika merasa kesemutan

Sering Sakit Pinggang, Ini Beda Nyeri Biasa dan Saraf Terjepit ilustrasi nyeri pinggang pada perempuan (unsplah.com/sasun1990)

Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja. Namun, kamu harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki. Melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, serta muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki.

2. Lansia hingga faktor keturunan

Sering Sakit Pinggang, Ini Beda Nyeri Biasa dan Saraf Terjepit ilustrasi nyeri pinggang saat hamil (unsplash.com/Toro Tseleng)

Dikutip Antara, Hernia Nucleous Pulposus (HNP) atau saraf terjepit merupakan masalah yang sering terjadi di area tulang belakang, umumnya bagian punggung bawah atau pinggang. Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf di area tulang belakang tertekan oleh jaringan sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri, baal, dan otot bagian tulang belakang yang melemah.

Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, bahkan bisa timbul pada beberapa yang orang mewarisi kecenderungan mengalami HNP atau saraf terjepit.

Baca Juga: Rutin Olahraga tapi Berat Badan Tak Berkurang, Ini Solusinya

3. Perokok salah satu pemicu saraf kejepit

Sering Sakit Pinggang, Ini Beda Nyeri Biasa dan Saraf Terjepit ilustrasi perokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Penyebab lainnya adalah merokok. Terlalu sering merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke disk tulang belakang, sehingga menyebabkan tulang belakang lebih rentan rusak serta duduk dalam waktu yang lama.

Saraf terjepit sebaiknya tak dianggap remeh, karena jika terus dibiarkan akan mengganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat mengganggu aktivitas. Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan. Sebaiknya jika mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Baca Juga: 4 Penyebab Perselingkuhan, Salah Satunya Bentuk Otak yang Berbeda 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya