TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal tentang Air Fryer yang Sering Disalahpahami, Mitos atau Fakta?

Air fryer jadi tren masa kini untuk hidangan sehat

ilustrasi air fryer (freepik.com/vecstock)

Pola hidup sehat yang semakin digaungkan masyarakat memiliki pengaruh tersendiri terhadap kebiasaan sehari-hari, seperti halnya dalam mengolah makanan, salah satunya mengganti teknik menggoreng dengan air fryer. Cara memasak dengan air fryer yang hanya menggunakan sedikit minyak dianggap lebih sehat dibandingkan dengan cara menggoreng biasa. Selain itu, penggunaannya yang dianggap lebih praktis dan cepat menjadikan air fryer semakin unggul dan diminati.

Namun, nyatanya ada beberapa miskonsepsi yang sering terjadi tentang penggunaan air fryer ini. Agar tidak ada kesalahpahaman, yuk, cek faktanya dengan simak artikel ini! 

1. Air fryer menggoreng masakanmu

Ilustrasi masakan yang digoreng (Unsplash.com/Parmanand Jagnandan)

Walaupun disebut sebagai ‘fryer’ yang berarti menggoreng, faktanya teknik memasak dengan air fryer tidaklah sama dengan menggoreng. Air fryer memasak makanan dengan cara yang hampir serupa dengan oven, yakni memanggang.

Dilansir CHOICE, air fryer dapat mensirkulasikan panas dengan lebih cepat dibandingkan oven pada umumnya. Hal ini dapat mempersingkat waktu memasak dan menghasilkan tekstur yang lebih renyah pada lapisan luar yang hampir serupa dengan makanan yang digoreng. Itulah sebabnya banyak yang sering mengira jika air fryer memasak dengan cara menggoreng, bukan memanggang.

2. Air fryer selalu menghasilkan masakan yang sehat

ilustrasi memanggang dengan air fryer (YouTube.com/Devina Hermawan)

Bicara mengenai kesehatan, makanan yang dimasak dengan air fryer memang lebih rendah lemak dan kalori karena penggunaan minyaknya yang sedikit. Selain itu, air fryer dapat menurunkan risiko adanya pembentukan akrilamida yang dikaitkan dengan penyebab kanker. 

Meskipun demikian, senyawa berbahaya lainnya masih dapat terbentuk, yakni hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik yang dihasilkan dari pemasakan dengan suhu tinggi. Dilansir National Cancer Institute, senyawa ini juga memiliki keterkaitan terhadap kanker. Akan tetapi, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan apakah zat-zat yang dihasilkan dari penggunaan air fryer tersebut dapat menyebabkan kanker.

Untuk mengantisipasi kemungkinan risiko tersebut, dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni menggunakan minyak yang dapat menahan suhu tinggi seperti minyak zaitun atau canola. Selain itu, hindari menumpuk makanan menjadi terlalu padat dalam tabung air fryer, sehingga makanan tidak akan terpapar suhu tinggi dalam jangka waktu yang lama. 

3. Air fryer dapat ditinggalkan selama proses memasak berlangsung

Ilustrasi timer (Unsplash.com/Marcelo Leal)

Anggapan tentang air fryer yang dapat di-setting dan kemudian bisa ditinggalkan selama proses memasak agaknya menjadi salah satu mitos yang seringkali dipercayai. Nyatanya, Mashed melansir bahwa udara panas pada air fryer yang bersirkulasi secara cepat dapat membuat makanan menjadi lebih cepat matang. Oleh karena itu, penting untuk mengecek makananmu secara teratur agar tidak gosong atau overcooked. 

Baca Juga: Resep Seblak Bebas Gluten lebih Sehat, Tetap Nikmat

4. Semakin mahal air fryer, semakin bagus kualitasnya

ilustrasi dompet (freepik.com/rawpixel-com)

Sebagian besar orang umumnya memiliki sebuah persepsi “Semakin mahal suatu barang, maka semakin bagus kualitasnya”, begitupun dengan air fryer. Namun, jangan salah, di pasaran, tak melulu harga yang lebih mahal memiliki kualitas yang lebih baik ataupun sebaliknya.

Sebelum membeli, sebaiknya dilakukan pertimbangan terlebih dahulu dari berbagai fitur yang dimiliki, seperti lapisan anti lengket yang tahan lama, sirkulasi panas yang merata, serta eksterior dan interior yang mudah dibersihkan. 

Verified Writer

intania kirana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya