TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Orang Indonesia Belum Kenyang Jika Tak Makan Nasi

Apakah kamu termasuk salah satunya?

tradisi makan nasi bersama-sama yang dilakukan orang Indonesia (Unsplash.com/Avel Chuklanov)

Saat menonton film atau series luar negeri, kita kerap melihat makanan apa saja yang disantap oleh para pemerannya. Ada roti, pancake, telur, sosis, kentang, buah, salad dan sebagainya.

Lantas, mana nasi yang mereka makan, nih? Pasti setidaknya sekali seumur hidup pernah muncul pertanyaan kenapa mereka bisa kenyang, ya meski tidak makan nasi.

Sementara, sebagai orang Indonesia kita kerap merasa belum sah disebut makan kalau belum makan nasi sama sekali. Kenapa, sih, sebagian orang Indonesia merasa belum kenyang kalau belum makan nasi sama sekali? Berikut rangkuman alasannya buat kamu. Check this out!

Baca Juga: Resep Mangut Lele Khas Jogja, Kuah dan Daging Gurihnya Bikin Nagih

1. Indonesia merupakan negara agraris 

ilustrasi pertanian salah satu mata pencaharian utama penduduk negara agraris (Unsplash.com/Sandy Zebua)

Istilah negara agraris pasti sudah kamu dengar semenjak di bangku sekolah, bukan? Negara agraris secara sederhana dapat kita maknai sebagai negara yang menghasilkan bahan pangan secara besar.

Selain itu negara agraris mengacu pada negara yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Meski, pertanian ada banyak jenisnya namun, komoditas tani terbanyak yang ditanam  di Indonesia adalah padi.

Sehingga, konsumsi akan nasi jelas mendominasi masyarakat tanah air karena sumber bahan utama pangan yang paling banyak ditemukan adalah padi. Padi dipanen lalu dikeringkan, selanjutnya diselep hingga menjadi beras. Beras inilah yang nantinya ditanak untuk menjadi nasi yang kita makan sehari-hari.

2. Terbiasa makan nasi sejak zaman nenek moyang 

ilustrasi makan nasi. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Sejak zaman nenek moyang kita dahulu, nasi merupakan makanan utama. Tradisi makan nasi tersebut masih langgeng hingga saat ini. Hal ini juga diperkuat dengan adanya program swasembada pangan sekitar tahun 1986 di mana pemerintah melakukan subsidi kepada rakyat kurang mampu dengan memberikan bantuan berupa beras.

Dalam program Repelita I tahun 1969-1974, Pemerintah juga menitikberatkan pembangunan infrastruktur dan penguatan di bidang pertanian utamanya beras. Pemerintah sendiri bahkan memperoleh penghargaan dari FAO karena bisa menghasilkan beras sebanyak 24 juta ton pada masa itu.

Padahal, jika ditilik lagi, Indonesia sendiri tak kekurangan hasil bahan pangan non beras. Inilah yang membuat orang Indonesia semakin cinta dengan nasi dan tak bisa lepas dari konsumsi nasi. Sehingga, apapun makanannya tetap disantap bersama nasi.

Tak heran kalau ada orang yang menyantap mie instan dengan nasi. Begitu pun, beberapa kedai yang menjual steak juga menyediakan nasi. Padahal seperti kita tahu, orang barat menikmati steak begitu saja tanpa nasi sama sekali.

Baca Juga: Mengapa Sarapan Penting bagi Tubuh? Ini Penjelasan Pakar UGM

3. Belum terbiasa mengonsumsi makanan pokok selain nasi 

ilustrasi makanan pokok selain nasi (Unsplash.com/Ivan Timov)

Seperti yang disebutkan di atas Indonesia tak kekurangan bahan pangan non beras, kok. Bahan makanan pokok  yang ada di Indonesia cukup banyak jenisnya mulai dari gandum, singkong, jagung, sagu dan masih banyak lagi. Namun, karena terbiasa makan nasi, orang Indonesia jadi sulit untuk mengonsumsi makanan pokok lain selain nasi.

Padahal bila yang dicari adalah karbohidrat ada banyak alternatif lain selain nasi misalnya saja kentang, oatmeal, quinoa, atau pun buah-buahan. Nasi putih yang biasa disantap juga bisa diganti dengan nasi merah.

Mengonsumsi nasi putih dalam jumlah yang terlampau banyak juga membuat kita berisiko terkena diabetes. Untuk itu perlu kiranya mengimbangi dengan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh.

4. Nasi mengandung zat yang bikin ketagihan

ilustrasi makan nasi. (Pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Mungkin kamu akan mengernyitkan dahi saat mendengar bahwa nasi ternyata bisa membuat seseorang jadi ketagihan. Tak perlu heran, guys. Nasi mengandung indeks glikemik yang cukup tinggi. Indeks ini menunjukkan seberapa cepat kandungan karbohidrat bisa diubah menjadi gula oleh tubuh kita.

Ini salah satu sebab seseorang menjadi ketagihan dan tak pernah bosan makan nasi bahkan sampai tiga kali sehari. Bahkan meski pagi makan bubur, lalu siang  makan nasi dengan sayur, kadang kala sisa nasi masih dibuat nasi goreng di malam hari.

Bukan menyalahkan hanya saja kita harus mengukur asupan karbohidrat kita supaya tidak terlalu berlebihan. Mengingat kandungan gula pada nasi putih bisa memicu diabetes yang membahayakan kita.

Baca Juga: 6 Makanan Ini Aman Dinikmati Saat Lapar Tengah Malam

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya