Yogyakarta International Airport Tampung Produk UMKM Berkelas Premium 

Bandara beroperasi penuh 300 UMKM tertampung

Yogyakarta, IDNTimes-Otoritas Jasa Keuangan mendukung perluasan pemasaran produk lokal DI Yogyakarta lewat D'Galeri Jogja UMKM Pemda DIY di Yogyakarta International Airport. 

Dalam kunjungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Yogyakarta International Airport,  Kepala Kantor OJK DIY, Untung Nugroho mengungkapkan keberadaan Galeri UMKM DIY di bandara ini memberikan peluang dan akses pasar bagi produk lokal.

"Karena selama ini persoalan yang dihadapi UMKM adalah berkaitan dengan pemasaran dan permodalan. Adanya galeri ini memberikan akses pemasaran bagi mereka," ujar Untung, Sabtu (7/12).

Baca Juga: 9 UKM Asal Bantul Lolos Seleksi untuk 'Mejeng' di Bandara YIA

1. UMKM kelas premium

Yogyakarta International Airport Tampung Produk UMKM Berkelas Premium Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkiyatsiwi saat paparkan tentang produk UMKM premium di Yogyakarta International Airport, Sabtu (7/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY, Srie Nurkiyatsiwi menjelaskan produk yang dapat masuk di D'Galeri Jogjs UMKM Pemda DIY telah melalui serangkaian kurasi. 

"Tentunya produk premium dan ada legalitasnya," ujar Siwi ditemui di Galeri UMKM DIY di Yogyakarta International Airport.

Siwi memaparkan galeri ini merupakan upaya Pemda DIY untuk memberikan fasilitas promosi dan pemasaran produk-produk UMKM. Terutama UMKM binaan Pemda DIY, dari seluruh kabupaten dan kota di DI Yogyakarta. 

2. Nantinya ada lebih 300 UMKM

Yogyakarta International Airport Tampung Produk UMKM Berkelas Premium Pojok produk UMKM DIY di Terminal Keberangkatan Yogyakarta International Airport, Sabtu (7/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Lebih lanjut Siwi mengungkapkan untuk sementara, ada 50 UMKM yang ditampung di galeri tersebut. Nantinya, sejalan dengan beroperasi penuhnya YIA, galeri ini akan menempati tempat yang lebih luas.

"Luasannya sekitar 1.500 meter persegi dan berada di Terminal Keberangkatan Domestik. Saat April nanti, bisa 300 atau lebih UMKM yang akan mendisplay produknya di galeri ini," ungkap Siwi.

Koordinasi dengan Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura Retail, kata Siwi masih terus berlanjut. Terutama untuk rencana menampilkan keunikan dan kekhasan Yogyakarta di galeri ini, baik desain galeri maupun produk yang akan ditampilkan.

"Kekhasan Yogyakarta itu ada di ekonomi kreatifnya, yang jelas produk seperti apa yang akan dipasarkan di galeri ini harus sesuai dengan segmen pasar yang mau ditargetkan," jelas Siwi.

3. Strategi pembiayaan UMKM lewat fintek

Yogyakarta International Airport Tampung Produk UMKM Berkelas Premium Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkiyatsiwi (ķiri) dan Kepala OJK DIY, Untung Nugroho (tengah) saat meninjau produk UMKM di D'Galeri Jogja UMKM Pemda DIY di Yogyakarta International Airport, Sabtu (7/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Tak hanya persoalan pemasaran, permodalan juga masih menjadi tantangan terbesar bagi pelaku UMKM. Terutama untuk UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. 

"Dari sisi pembiayaan, kami lagi memikirkan bagaimana UMKM DIY bisa tumbuh. Salah satu persoalan yang membuat mereka sulit tumbuh adalah pembiayaan, mereka tidak bisa mengakses modal," ungkap Untung. 

Untung mengatakan keberadaan finansial teknologi (fintek) bisa menjadi peluang modal yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Pembiayaan yang ditawarkan fintek dinilai tidak serumit skema kredit yang ditawarkan perbankan.

"Bunga pinjaman dari perbankan biasanya dinilai tinggi bagi UMKM, belum lagi banyak UMKM yang dinilai tidak memenuhi syarat sehingga tidak bisa akses modal. Namun, fintek dengan sistem urunan, bisa jadi alternatif untuk solusi modal bagi mereka," jelas Untung.

Baca Juga: Pengrajin Kulon Progo Sulap Serat Agel Jadi Tas Bernilai Jual Tinggi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya