Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan Rejeki

Sehari mampu memproduksi 50 liter minyak kelapa

Bantul, IDN Times - ‎Harga minyak goreng yang masih tinggi di pasaran, bahkan terkadang masih sulit didapatkan. Namun, hal ini menjadi berkah tersendiri bagi perajin minyak kelapa di Kabupaten Bantul.

Salah satu perajin minyak kelapa yang kini banjir pesanan adalah Sulastri (65) warga Padukuhan Mangiran, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul.

Baca Juga: 50 Tahun Mbah Tumi Setia Membuat Minyak Klentik dari Kelapa

1. Tekuni memproduksi minyak kelapa 20 tahun yang lalu‎

Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan RejekiPerajin minyak kelapa, Sulastri (65) warga Padukuhan Mangiran, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sulastri mengaku usaha membuat minyak goreng dari kelapa sudah dilakoninya sejak 20 tahun yang lalu. Ia sendiri meneruskan usaha orangtuanya.

"Saya sudah 20 tahun membuat minyak goreng dari kepala," katanya, Kamis (10/3/2022).

2. Proses pembuatan minyak goreng dari kelapa‎

Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan RejekiProses pembuatan minyak kelapa di Trimurti, Srandakan, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sulastri sudah sedari kecil melihat orangtuanya membuat minyak goreng dari kelapa. Untuk membuat minyak kelapa, ia memulai dengan mencongkel daging kelapa dari batoknya. Kemudian daging kelapa direndam selama satu malam.

"Daging kelapa selanjutnya diparut dengan mesin dan kemudian parutan daging kelapa dicampur dengan air hingga mendapatkan santan," ujarnya.

Setelah menjadi santan tahap selanjutnya santan dimasak dalam penggorengan yang disesuaikan dengan ukurannya hingga keluar minyak dan blondo.

"Kemudian minyak kelapa dipisahkan dengan blondonya," ungkapnya.

3. Setiap hari bisa menghabiskan 500 butir kelapa

Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan RejekiProses pembuatan minyak kelapa di Trimurti, Srandakan, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sulastri mengaku setiap harinya ia bisa menghabiskan 500 butir kelapa untuk membuat minyak kelapa. Ia dibantu tiga karyawannya untuk memproduksi minyak kelapa.

"Dengan 500 butir kelapa mampu menghasilkan 45 hingga 50 liter minyak kelapa," ungkapnya.

Menurutnya, jika kelapa sulit didapatkan dipasaran, maka harus didatangkan dari Jambi, Palembang atau Kalimantan. Meski begitu, sehari-hari kebutuhannya bisa dipenuhi dari daerah Panjatan, Kulon Progo.

"Kalau kelapa sulit didapat harus mendatangkan dari luar Jawa," katanya.

Lebih lanjut, Sulastri mengatakan hasil produksi minyak kelapa dijual dalam bentuk curah maupun kemasan yang diproses oleh pabrik minyak kelapa di Purworejo.

"Sebagian besar minyak kelapa yang saya produksi dibeli oleh perusahaan dan sisanya diambil oleh pedagang," ucapnya.

"Untuk harganya, minyak kelapa curah per liter dijual Rp22 ribu, biasanya dibeli pabrik. Kalau ada yang minta minyak kelapa bening saya ambil dua sampai tiga dus di pabrik dan saya jual Rp28 ribu per liternya," tambahnya lagi.

4. Harga minyak goreng sawit yang mahal ikut mendongkrak harga minyak kelapa‎

Migor Mahal, Perajin Minyak Kelapa di Bantul Kecipratan RejekiMinyak kelapa yang dikemas dalam botol. (IDN Times/Daruwaskita)

Lebih jauh, Sulastri mengatakan kenaikan harga minyak goreng ikut mendongkrak harga minyak kelapa. Dari yang sebelumnya Rp17 ribu per liter, kini harganya mencapai Rp22 ribu per liter.

"Karena permintaan minyak kelapa juga naik saat ini maka karyawan juga tidak bisa libur," ungkapnya.

Minyak goreng dari kelapa diklaim Sulastri jauh lebih sehat karena kandungan kolesterolnya nol sementara kandungan kolesterol dari minyak sawit lebih tinggi.

"Minyak kelapa itu nol kelosterol jadi lebih sehat, blondonya bisa dijual dan batok kelapanya bisa dijual untuk kerajinan," terangnya.‎

Baca Juga: DPRD Pertanyakan Izin Pendirian Sejumlah Toko Berjejaring di Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya