TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Bahan Pokok Tinggi, Pemda DIY Siapkan Jurus Kendalikan Pasokan

Pemda bakal intervensi pangan

Ilustrasi pedagang di Pasar Beringharjo. IDNTimes/Holy Kartika

Yogyakarta, IDN Times-Harga beberapa komoditas pangan utama masih bertahan tinggi. Pasokan komoditas pangan lokal yang banyak dikirim ke luar daerah menjadi salah satu pemicu tingginya harga di pasaran.

"Harga bahan pokok relatif stabil, hanya saja untuk komoditas cabai masih dalam posisi stabil tinggi," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Apriyanto, Rabu (14/8).

Ngatiyem, pedagang sayur di salah satu pasar Kecamatan Piyungan, Bantul mengatakan harga cabai masih mahal hingga saat ini. Per kilogram cabai rawit merah dipatok Rp70.000.

"Cabai rawit merah masih mahal, sekilo saja masih Rp70.000," ungkap dia.

Mahalnya harga cabai rawit merah, menurut Yanto, tidak hanya terjadi di sejumlah pasar di Yogyakarta. Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan harga yang signifikan di sejumlah daerah lain.

Baca Juga: Gojek dan Grab Tidak Lagi Sendiri, 4 Pendatang Baru ini Siap Bertarung

1. Pasokan ke pasar lokal banyak dikirimkan ke luar daerah

IDNTimes/Holy Kartika

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan salah satu penyebab tingginya harga komoditas bahan pokok terkait pasokan dari petani ke pasaran.

"Sebetulnya produksi cabai di petani kita banyak. Namun, ketika panen, justru bukan dijual di pasar lokal, tapi di luar," ungkap Made.

Adanya mekanisme lelang di tingkat petani banyak diikuti pedagang besar luar DIY. Akibatnya, banyak pasokan cabai yang tidak masuk ke pasar lokal.

"Sehingga kemudian mereka [petani] tidak memprioritaskan untuk menjual komoditas ini di pasar lokal," jelas Made.

2. Intervensi pemda untuk kendalikan pasokan dan harga

IDN Times/Holy Kartika

Melihat kondisi tersebut, Made mengungkapkan perlunya turun tangan pemerintah untuk mengendalikan kondisi tersebut. Pasalnya, untuk beberapa komoditas pangan, petani DIY dinilai dapat memenuhi dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Perlu turun tangan pemerintah, kami mau adakan rapat untuk membahas ketahanan pangan lokal," ungkap Made.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu data tentang potensi pangan dari produksi pertanian di tingkat pemerintah kabupaten dan kota di DIY. Made menambahkan, nantinya potensi-potensi produksi ini akan dipetakan dan dipertahankan.

"Ke depan harapannya potensi tersebut jangan [dijual] keluar dulu, tapi cukupi dulu [kebutuhan] di lokal. Kalau ada kelebihan stok, maka baru dipasarkan keluar. Karena stok cabai itu sekitar 70 persen keluar dari DIY," papar Made.

3. Disperindag bakal gelar operasi pasar

IDN Times/Holy Kartika

Melihat kondisi harga beberapa komoditas pokok masih tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY berencana melakukan operasi pasar. Namun, operasi pasar murni yang akan dilakukan yakni untuk komoditas beras di 4 kabupaten dan satu kota di DIY.

"Sebanyak kurang lebih 36 ton beras dalam rangka antisipasi kemarau panjang. Sedangkan untuk operasi pasar khusus untuk komoditas minyak goreng, gula pasir dan gandum sebagai pendukung dengan harga murah. Sasarannya keluarga miskin dan daerah kekeringan," jelas Yanto.

Baca Juga: Mendekati Panen Raya, Petani Bawang Merah di Bantul Justru Resah

Berita Terkini Lainnya