Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Legendaris di Jogja Sejak 1939

Tempat sunat andalan para pangeran Keraton Yogyakarta

Sunat atau khitan adalah momen sakral dan tak terlupakan buat kaum pria. Selain sebagai tanda 'kedewasaan', pengalaman prosesi sunat sendiri tiap orangnya pasti menegangkan meski terjadinya sekali seumur hidup.

Di Yogyakarta, ada tempat sunat legendaris yang disebut dengan Juru Supit Bogem. Keberadaannya disebut-sebut sudah ada sejak 1939 dan menjadi tempat sunat andalan keluarga kerajaan Keraton Yogyakarta. Penasaran bagaimana sejarah tempat tersebut? Check this out!

1. Berawal dari nama kampung, kini identik dengan prosesi sunat

Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Legendaris di Jogja Sejak 1939Juru Supit Bogem (instagram.com/chandrawidyanto_cyclist)

Mengutip dari berbagai sumber, Juru Supit Bogem didirikan oleh Raden Ngabehi Noto Pandoyo yang kemudian diwariskan kepada anaknya, Budi Harjanto, yang merupakan generasi kedua sampai sekarang. Nah, lalu bagaimana nama 'Bogem' ini didapat padahal pencetusnya sendiri tak memiliki nama tersebut?

Sejatinya, Bogem diambil dari nama kampung tempat berdirinya usaha sunat tersebut. Kampung Bogem sendiri dikenal sebagai lokasi menata batu candi karena lokasinya persis di barat Candi Prambanan. Selain nama kampung, Bogem juga nama alat untuk memukul batu.

Sementara juru supit adalah julukan untuk mereka yang melakoni profesi sebagai ahli supit zaman dulu. Kini, alih-alih dikenal sebagai nama kampung tempat menata batu candi, Bogem malah identik sebagai tempat supit yang terkenal tak hanya di Yogyakarta, tapi juga di Pulau Jawa.

2. Tersohor dan telah dikelola oleh tiga generasi

Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Legendaris di Jogja Sejak 1939Juru Supit Bogem (instagram.com/ichlasovic)

Jasa khitan atau yang dulu disebut tetak milik RN Noto Pandoyo tak langsung sepopuler saat ini. Diketahui, awalnya dari pintu ke pintu dengan jumlah pasien per bulan tak sampai sepuluh orang. Namun karena terkenal bisa supit yang tak sakit dan cepat sembuh tersebut, Juru Supit Bogem kian tersohor dan membuka jasa di rumah.

Kemampuan RN Noto Pandoyo sebagai juru supit hebat ini didapat dari berguru dengan seorang mantri sunat Keraton Yogyakarta bernama Sutadi Hardiyoto. Kini, Juru Supit Bogem diketahui telah mempersiapkan generasi ketiga sebagai penerus yang tak lain adalah anak-anak dari Budi Harjanto.

Baca Juga: Agus Noor Soleh, Cosplay Jadi Ultraman demi Pedagang Kaki Lima

3. Juru Supit Bogem yang tak tergilas zaman

Juru Supit Bogem, Tempat Sunat Legendaris di Jogja Sejak 1939Juru Supit Bogem (https://instagram.com/widyatmoko_imam)

Meski saat ini banyak teknologi kesehatan yang juga bisa membuat sunat lebih mudah dan anti sakit, nyatanya Juru Supit Bogem masih berjaya dan tak tergilas zaman. Tetap banyak anak-anak yang dibawa orang tuanya untuk supit di sini karena turun temurun dari kakek sampai bapaknya.

Bukan hanya orang biasa yang diketahui supit di Juru Supit Bogem. Melainkan keturunan Keraton Yogyakarta pun jadi langganan di sini. Saat ini, Juru Supit Bogem tidak hanya melayani jasa supit secara tradisional yang racikannya telah dipakai turun temurun dan tidak diperjual belikan secara luas, tapi juga teknik laser yang lebih modern.

Untuk biaya supit di Juru Supit Bogem beragam, berkisar dari Rp750 ribu per orang. Mereka tak buka setiap hari, tapi libur di hari Jumat dan per harinya memiliki kuota pasien sehingga tak semua yang datang bisa dilayani.

Beralamat di Jalan Raya Solo - Yogyakarta KM 16, Bogem, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, disarankan untuk reservasi via telepon lebih dahulu sebelum datang. Pun mereka buka dua kali dalam sehari yakni pada pukul 07.00-09.00 WIB dan sore hari mulai pukul 15.00-17.00 WIB.

Baca Juga: Fakta SMK 2 Kasihan, Sekolah Menengah Musik Pertama di Indonesia

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya