Watu Nene Destinasi Pantai di Gunungkidul yang Masih Perawan

Pasir putih dengan pemandangan laut dan alam yang indah

Gunungkidul, IDN Times - ‎Keindahan pantai Gunungkidul tak perlu diragukan keindahannya. Sejumlah tempat wisata di wilayah ini memang terkenal dengan keelokannya alamnya.

Nah, kali ini bertambah satu lagi tempat wisata yang wajib dikunjungi, yaitu Pantai Watu Nene. Pantai yang terletak di wilayah Tepus ini bisa menjadi alternatif wisata dengan alamnya yang masih perawan.    

1. Watu Nene berada diantara Pantai Pok Tunggal dan Seruni‎

Watu Nene Destinasi Pantai di Gunungkidul yang Masih PerawanPantai Watu Nene Gunungkidul.(doc.istimewa)

Ketua Desa Wisata Tepus, Suhari mengatakan Pantai Watu Nene terletak di Padukuhan Ngasem, Kapanewon Tepus, Gunungkidul tak jauh dari Pantai Pok Tunggal dan Seruni. Untuk mencapai pantai harus melewati jalur bebatuan sehingga membutuhkan sepeda motor atau mobil tertentu.

"Wisatawan tak perlu khawatir karena kami menyiapkan mobil jenis jip dengan empat penggerak roda (4X4) untuk mengantarkan wisatawan sampai ke Pantai Watu Nene," katanya kepada wartawan Mingggu (5/12/2021).‎

Mobil jenis ini tersedia di rest area Tepus dan siap mengantarkan wisatawan sampai ke Pantai Watu Nene yang berjarak sekitar empat kilometer. Setelah puas menikmati Pantai Watu Nene, wisatawan sekaligus dapat menikmati Pantai Watu Lawang.

 

Baca Juga: Nglanggeran Gunungkidul Menjadi Desa Terbaik Dunia, Membanggakan! 

2. Pantai Watu Nene mempunyai pasir putih dan tebing tinggi‎

Watu Nene Destinasi Pantai di Gunungkidul yang Masih PerawanIlustrasi pantai berpasir putih.instagram.com/khakim_sr

Watu Nene kata Suhari, berada di bawah tebing yang menjulang tinggi merupakan pantai pasir putih yang bersih.  

"Pantai sangat bersih dan pasir berwarna putih bersih serta suara deburan ombak. Serasa lelah terbayarkan. Pantai ini juga masih sangat perawan dan belum banyak diserbu oleh wisatawan," ujar Suhari. 

3. Desa Wisata siapkan paket wisata dengan tarif terjangkau‎

Watu Nene Destinasi Pantai di Gunungkidul yang Masih PerawanIlustrasi pajet wisata dengan mobil Jip. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Suhari memaparkan wisatawan dapat memanfaatkan paket wisata yang telah disiapkan oleh pengelola desa wisata. Wisatawan akan disambut dengan kesenian reog atau jatilan,  selanjutnya akan dibawa ke sentra UMKM yakni kerajinan perak dan batik. Motif batik yang jadi favorit adalah batik Pinilih yang bergambar logo lobster. Motif tersebut dipilih untuk menunjukkan identitas masyarakat setempat.

Soal harga, Suhari menjelaskan setiap orang cukup membayar Rp250 ribu untuk sekali perjalanan. Tarif tersebut sudah termasuk makan siang. Jika wisatawan menghendaki menginap selama satu malam dengan perlengkapan membakar ikan di kawasan pantai, akan ditawarkan tarif Rp430 ribu.

Desa Wisata juga telah bekerja sama dengan pengelola homestay di kawasan pantai dengan total kamar sebanyak 120 kamar.

"Untuk tarif layanan wisatawan dapat berubah-ubah sesuai kombinasi yang diinginkan wisatawan," ujarnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya