Meraba Jejak BJ Habibie di Taman Pintar Yogyakarta
Merasa bangga dengan planetarium milik Taman Pintar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie tutup usia pada Rabu (11/9) petang lalu. Sosok yang dikenal sebagai Bapak Dirgantara Indonesia ini memang telah pergi selama-lamanya. Namun, tidak dengan segala gagasan dan warisannya bagi negeri ini.
Peninggalan BJ Habibie semasa hidup yang menginspirasi ini di antaranya tersimpan di Taman Pintar Yogyakarta.
Sarana edukasi sekaligus wisata milik Kota Gudeg ini mengoleksi mulai dari Prasasti BJ Habibie, replika pesawat cessna, hingga salah satu penghargaan internasional yang diberikan kepada tokoh kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan itu.
Baca Juga: Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakarta
1. Prasasti telapak tangan dan kaki
Satu yang paling mencolok dari peninggalan BJ Habibie di Taman Pintar adalah Prasasti Tapak Tangan dan Kaki Presiden di area playground. Bak monumen mini, prasasti ini berdiri megah bersama kepunyaan presiden lain. Mulai dari Soekarno sampai Joko Widodo.
"Ada tapak dari Pak Soeharto sampai Pak Jokowi. Pak Soekarno tidak ada tapak, cuma suara, karena sudah tidak ada terlebih dahulu. Kalau punya Almarhum Pak Habibie dibuat di Jakarta tahun 2005 dan diresmikan 2008," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana, Kamis (12/9).
Pada prasasti itu juga terukir pesan dari para presiden. Di mana BJ Habibie menuliskan 'Perjuangan Indonesia Tentram, Sejahtera, dan Makmur, tidak boleh berakhir'.
Ada juga sensor gerak yang bisa mengaktifkan fitur suara. "Kemudian kalau prasasti itu disentuh, mengeluarkan suara pesan dari para presiden untuk bangsa Indonesia," sambung Afia.
"Selamat berjuang tanpa mengenal menyerah dan terus maju. Agar supaya cita-cita bangsa ini memiliki peradaban Indonesia di satu-satunya benua maritim Indonesia bisa tercapai seperti yang kita cita-citakan bersama," demikian bunyi penggalan pesan suara Habibie.
Untuk maksud didirikannya prasasti ini, Afia menjelaskan, supaya para generasi muda bisa mengenal para pemimpin negara mereka terdahulu.
Baca Juga: Apa Kata Media Jerman dan Internasional Soal BJ Habibie?