Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakarta

Perempuan Jawa yang modern pada masanya

Yogyakarta, IDN Times – Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9) kemarin. Pria yang memiliki nama panggilan Rudy tersebut menghembuskan napas terakhirnya karena gagal jantung dan usia yang menua.

Penulis skenario film Gina S Noer dalam Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner (2015) mengatakan BJ Habibie merupakan sosok yang selalu ingin tahu akan hal yang menarik perhatiannya. Ia kerap bertanya dan orang tuanya, Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo, merupakan orang pertama yang sabar menjawab pertanyaan Rudy.

Berbeda dengan sang suami yang berasal dari Gorontalo, RA Tuti Marini Puspowardojo lahir dan besar di Yogyakarta. Setelah menikah dengan Alwi Abdul Jalil Habibie, ia lantas pindah ke Parepare karena mengikuti suami. Di sana, ia melahirkan putra keempatnya yang diberi nama Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie.

1. Lahir tahun 1911

Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakartakepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/

A. Makmur Makka dalam The True Life of Habibie: Cerita di Balik Kesuksesan (2008) menjelaskan RA Tuti Marini Puspowardojo lahir pada tanggal 10 November 1911 di Yogyakarta. Ia menikah dengan Alwi Abdul Jalil Habibie, pemuda kelahiran tahun 1908 yang menjadi siswa angkatan pertama Middelbare Landbouw School (MLS) atau Sekolah Pertanian Menengah Atas di Bogor. Mereka lantas dianugerahi delapan anak, salah satunya BJ Habibie.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Habibie Berotak Jerman dan Berhati Makkah

2. Keturunan dokter spesialis mata

Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakartakepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/

Gina mengatakan bahwa RA Tuti Marini Puspowardojo merupakan generasi keempat dari Dr Tjitrowardojo atau M Radiman, seorang dokter spesialis mata yang praktik di Yogyakarta. M Radiman meraih Diploma Dokter Djawa pada usia 19 tahun setelah politik etis kolonial diberlakukan di Hindia Belanda.

A Makmur Makka menjelaskan keturunan dokter spesialis mata tersebut berasal dari garis sang ibu. Sementara ayah Tuti Marini yang bernama Puspowardojo bekerja sebagai penilik sekolah.

3. Mengenyam pendidikan di HBS

Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah YogyakartaKITLV

RA Tuti Marini Puspowardojo muda menempuh pendidikan hingga Hogare Burgerlijke School atau HBS, pendidikan menengah zaman Hindia Belanda. Hanya orang Belanda, Eropa, atau elite pribumi yang bisa bersekolah di sana. Tuti Marini menghabiskan waktu sebanyak lima tahun ketika bersekolah di HBS.

4. Gadis Jawa yang modern

Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakartakepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/

Lingkungan hidup Tuti Marini menjadikan perempuan keturunan priayi Jawa tersebut tumbuh menjadi gadis modern. Gina mengatakan bahwa RA Tuti Marini Puspowardojo adalah sosok wanita yang senang berkebaya namun sangat lancar berbahasa Belanda. Ia juga berpikiran dinamis tapi tetap teguh mempraktikkan budaya Jawa saat bergaul.

Tuti Marini memiliki banyak teman dengan latar belakang berbeda. Ia juga tegas serta berani bicara jika dirinya menilai ada yang salah.

5. Patuh pada sang ibu

Tuti Marini Puspowardojo, Ibunda BJ Habibie yang Berdarah Yogyakartakepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/

BJ Habibie, kata A Makmur Makka, patuh pada nasihat sang ibu yang telah merawatnya seorang diri sejak ia berumur 13 tahun. Sebagai orang tua tunggal, Tuti Marini tetap berusaha tegar dan mendukung ketika anaknya tersebut harus merantau ke luar kota bahkan negeri orang untuk mengenyam pendidikan.

Menurut A Makmur Makka, Tuti Marini menghembuskan napas terakhir pada tahun 1990 setelah menjalani operasi jantung. Ia dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir bersama dengan suaminya yang telah lebih dulu meninggal.

Baca Juga: Kalimat dari Quraish Shihab Membuat Habibie Menangis Sebelum Wafat

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya