TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Wisata Religi di Jogja, Pengalaman Jalan-jalan yang Berbeda

Sempatkan sejenak untuk menepi

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Rekomendasi wisata di Jogja, tak hanya pantai , gunung atau kuliner. Daerah ini juga memiliki bermacam wisata religi. Mulai dari masjid berusia ratusan tahun hingga gua maria yang berada di berbagai tempat. 

1. Masjid Gedhe Kauman

Sejumlah jamaah menanti ibadah sholat Jumat di Masjid Gedhe Kauman. IDN Times/Tunggul Damarjati

Pertama kita menuju Masjid Gedhe Kauman, yang letaknya tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Masjid ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773. Ya, usianya sudah ratusan tahun, tapi sampai detik ini masih digunakan untuk salat berjamaah lima waktu sampai peringatan berbagai hari besar Islam.

Terlebih saat bulan Ramadan, Masjid Gedhe Kauman tak pernah sepi. Momen buka puasa bersama juga tadarud Al-Quran selalu ditunggu.

Kamu wajib melihat langsung pemakaian batu kali putih pada dinding masjid tidak menggunakan semen dan unsur perekat lainnya. Ada juga kayu jati utuh berusia lebih dari 200 tahun sebagai penopang bangunan masjid. 

Alamat: Alun-Alun Keraton, Jalan Kauman, Ngupasan, Kapanewon Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Juga: 8 Gua Maria di Jogja untuk Wisata Rohani, Khusyuk untuk Berdoa

2. Masjid Mataram Kotagede

antarafoto.com

Masjid Gedhe Kauman usianya memang sudah ratusan tahun, tapi bukanlah masjid tertua di Jogja. Adalah Masjid Kotagede yang merupakan masjid tertua karena dibangun sejak 1640 dan diprakarsai oleh Sultan Agung. 

Arsitektur dari masjid tersebut sangat unik, yakni gabungan dari budaya Jawa dan Hindu. Hal ini bisa dilihat dari gapura dan pagar yang masjid yang kental dengan budaya Hindu, termasuk bagian atap masjid yang mengusung model tajug bersusun tiga pada ruang utama dan limasan pada serambi. 

Alamat: Sayangan, Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Pura Jagatnatha

Pura Jagatnatha (google.com/maps/M. Zaki Riyanto)

Di Banguntapan, Bantul, terdapat sebuah pura yang bernama Pura Jagatnatha? Ya, pura tersebut diempon atau diurus oleh warga asli Banguntapan yang jumlahnya kurang lebih 80 kepala keluarga. Ada juga pengempon asal Bali yang tinggalnya menyebar di Jogja. 

Pura Jagatnatha dibangun pada tahun 196, saat itu banyak pemeluk agama Hindu singgah di Banguntapan. 

Alamat: Jalan Pura Dusun Plumbon Nomor 370, Jomblangan, Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

4. Gua Maria Sendangsono

gua maria sendangsono (instagram.com/ariestaks_iu)

Rekomendasi wisata religi di Jogja berikutnya adalah Gua Maria Sendangsono. Berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, siapa pun bisa mampir ke sini. Suasananya yang adem dan pohon yang rindang,  Gua Maria Sendangsono tempat yang tepat untuk menemukan kedamaian. 

Sesuai namanya, Gua Maria Sendangsono terkenal dengan sendang atau mata air alami. Dipercaya air dari Gua Maria Sendangsono membawa banyak manfaat untuk kesehataan. 

Alamat: Semagung, Samagang, Banjaroyo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

5. Gereja Ganjuran

Candi HKTY Ganjuran yang menjadi tempat ziarah umat Katolik. (IDN Times/Daruwaskita)

Umat Katolik jangan lupa mampir ke Gereja Ganjuran saat bertandang ke Jogja. Gereja ini tak sekadar cocok untuk sembahyang, tapi juga healing mencari ketenangan batin. Pepohonan yang ridang menjadikan Gereja Ganjuran berudara sejuk, dan membuat umat betah berlama-lama untuk tinggal. 

Gereja Ganjuran sudah dibangun sejak tahun 1924. Di samping gereja terdapat sebuah bangunan seperti candi yang menjadi ciri khas Gereja Ganjuran. 

Alamat: Jalan Ganjuran, Jogodayoh, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

6. Klenteng Poncowinatan

Website resmi BPCB DIY

Klenteng Poncowinatan bisa dengan mudah kamu temukan di tengah Kota Yogyakarta, karena letaknya tak jauh dari Jalan Malioboro. Klenteng Poncowinatan adalah klenteng tertua di Jogja, tepatnya dibangun pada tahun 1881 Masehi.

Klenteng Poncowinatan dibangun menghadap ke arah selatan sebagai bentuk penghormatan kepada Keraton Yogyakarta. Klenteng Poncowinatan berdiri di atas Sultan Ground atau tanah sultan, yang telah dihibahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Awalnya nama asli dari klenteng ini adalah Kelenteng Kwan Tee Kiong, karena lokasinya berada di Jalan Poncowinatan, banyak yang menyebut dengan Klenteng Poncowinatan. 

Alamat: Jalan Poncowinatan Nomor 12-18, Gowongan, Kapanewon Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Satu Jam Lebih Dekat: 9 Titik Legend di Kampung Wisata Kauman Jogja

Verified Writer

Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya