Makna, dan Nama Pohon Beringin yang Tumbuh di Keraton Jogja

Ternyata jumlah pohon beringin di keraton mencapai puluhan  

Pohon beringin yang terletak di kawasan Keraton Jogja, memiliki kaitan yang erat. Tak hanya sekadar pohon besar sebagai hiasan di beberapa sudut kota, melainkan memiliki makna bahkan mempunyai nama.

Kamu mungkin mengira hanya terdapat dua tempat di sekitar Keraton Jogja yang ditumbuhi pohon beringi, yakni Alun-alun Selatan dan Alun-alun Utara. Padahal, ada lebih banyak yang keberadaannya tak kamu sadari.

Makna pohon beringin bagi masyarakat Jawa

Makna, dan Nama Pohon Beringin yang Tumbuh di Keraton JogjaAltar atau Alun-alun Utara (instagram.com/ajiewartono)

Mengutip dari laman kratonjogja.id, Makna, dan Nama Pohon Beringin yang Tumbuh di Keraton Jogjapohon beringin yang besar dan rimbun melambangkan pengayoman raja kepada rakyatnya.

Sementara itu, menurut masyarakat Jawa pohon beringin dianggap sebagai pohon hayat atau pohon yang memberikan kehidupan, pengayoman, dan perlindungan pada manusia. Ukurannya yang besar lagi rimbun, bagai memberi kehormatan.

Diketahui bahwa rasa hormat terhadap pohon beringin sudah ada sejak masa Mataram Islam yang merupakan awal mula Kasultanan Yogyakarta. Bahkan, menurut laman kratonjogja.id, pohon beringin termasuk sebagai barang yang diangkut pada proses perpindahan Keraton Mataram. Membutuhkan orang banyak untuk membawa empat buah pohon beringin pusaka. 

Baca Juga: 5 Tempat Makan Enak Dekat Alun-alun Kidul, Cocok buat Keluarga!

Baca Juga: 6 Motif Batik Dilarang Dipakai Masuk Keraton Jogja, Kamu Wajib Tahu!

Pohon beringin di Alun-alun Utara

Makna, dan Nama Pohon Beringin yang Tumbuh di Keraton JogjaInstagram.com/kratonjogja

Pohon beringin di Alun - Alun Utara atau Alun - Alun Lor, disebut sebagai beringin kurung. Artinya beringin yang dikurung. Sepasang beringin kurung ini berada tepat di tengah alun-alun dan mengapit sumbu filosofi.

Sumbu filosofi merupakan garis imajiner yang membujur antara utara dan selatan, menjadi poros bagi tata ruang Keraton Yogyakarta. Nah, kedua pohon tersebut memiliki nama yakni di sisi barat sebagai Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru, yang ditanam di sisi timur.

Keduanya termasuk dalam pusaka keraton, lho, makanya setiap bulan Suro, Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru menjalani upacara jamasan yang merupakan prosesi membersihkan dan merawat benda pusaka. Cara jamasan pohon beringin adalah dengan cara memangkas dahan sehingga tetap bundar laiknya sebuah payung. Bukan tanpa alasan, payung adalah perlambang dari pengayoman yang diberikan keraton kepada rakyat Yogyakarta.

Konon, bibit pohon beringin Kiai Dewadaru diambil dari Majapahit dan bibit Kiai Janadaru berasal dari Pajajaran. Diketahui, terdapat sebanyak 64 pohon beringin di sekitar Alun-alun Utara, jumlah ini sama dengan usia Nabi Muhammad SAW jika dihitung berdasar penanggalan Jawa.

Pohon beringin di Alun-alun Selatan

Makna, dan Nama Pohon Beringin yang Tumbuh di Keraton JogjaAlun - alun kidul Yogyakarta. IDN TImes/Febriana Sinta

Di Alun - Alun Selatan, kamu bisa melihat sepasang pohon beringin yang berada tepat di tengahnya. Beringin tersebut dinamai Supit Urang, menurut laman blog.ullensentalu.com nama dan jumlahnya menggambarkan bagian tubuh yang rahasia, yang akhirnya diberi pagar dan ditutupi. Pohon beringin lainnya terletak di jalan menuju Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gadhing dan satu lainnya di depan bekas kandang gajah.

Tepi Alun - Alun Selatan, justru ditanami pohon mangga dan pohon kweni. Kedua pohon tersebut melambangkan pemuda-pemudi yang sudah beranjak dewasa atau akil balik hingga memiliki kemauan atau gelem, yang konon mirip dengan kata pelem atau bahasa Jawa dari mangga, dan keberanian atau wani yang mirip dengan sebutan pohon kweni.

Baca Juga: 4 Restoran Bernuansa Jawa Klasik dekat Keraton Jogja, Yuk, Coba?

Baca Juga: 10 Nama Kampung di Kota Yogyakarta Sesuai Tugas Abdi Dalem Keraton

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya