6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat Apik

Ada sekolah kamu gak ya?

Kota Yogyakarta mempunyai bangunan bersejarah yang masih digunakan hingga saat ini. Tak hanya untuk kantor, beberapa di antaranya untuk sekolah. 

Setidaknya terdapat enam sekolah yang bangunannya ditetapkan sebagai cagar budaya. Setiap bangunannya pun memiliki sejarahnya masing-masing. Kira-kira, ada sekolah kamu gak?

1. SMA Negeri 6 Yogyakarta

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi SMAN 6 Yogyakarta (facebook.com/sma6jogja)

SMA Negeri 6 Yogyakarta berlokasi di utara kawasan Kotabaru, tepatnya di wilayah Terban, dulunya adalah permukiman orang-orang Belanda. SMA ini dulunya dikenal sebagai Europeesche Lagere School Neutralle (ELS). Mengutip laman jogjacagar.jogjaprov.go.id, diperkirakan bangunan tersebut sudah ada sejak 1920. 

ELS Neutralle dulunya adalah institusi pendidikan dasar yang muridnya tidak hanya warga keturunan Belanda tapi juga dari pribumi, Tionghoa, dan masih banyak lagi lainnya. Tahun 1950 atau setelah Indonesia merdeka, sekolah tersebut diambil alih oleh pemerintah lalu dibuka untuk pendidikan di bidang ekonomi dengan nama SMA Yuridis Ekonomi.

2. SMA Negeri 3 Yogyakarta

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi SMA N 3 Yogyakarta (Dok. BPCB DIY 2018)

Bertempat di Jalan Yos Sudarso Nomor 7, Kotabaru, Kapanewon Gondokusuman, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dulu dikenal sebagai Algemene Middlebaar School (AMS). Bangunan yang digunakan sekolah ini berdiri pada tahun 1919, bersamaan dengan pembangunan Kotabaru sebagai permukiman untuk orang Belanda.

Menurut laman jogjacagar.jogjaprov.go.id, AMS pada saat itu terbagi dalam dua bagian, yakni AMS A yang memiliki konsentrasi studi bidang budaya atau Culturewetenschapen dan AMS B, yang konsentrasi pada ke Ilmu Pengetahuan Alam atau Natuurwetenschappelijke Afdeeling. 

Pada tahun 1947, sekolah tersebut sempat ditutup karena adanya agresi Belanda. Selanjutnya di tahun 1949, digunakan kembali sebagai markas tentara Belanda. 

Baca Juga: Bus Heritage Track Ajak Warga Keliling Jogja dan Belajar Sejarah   

3. SMP Bopkri I

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi SMP Bopkri I (Dok. BPCB DIY 2010)

Buat kamu alumnus SMP Bopkri I, sudah tahu belum kalau dulunya sekolah tersebut memiliki nama Hollandsche Chineesche School (HCS), dengan bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1917? Memang sudah cukup lama. Dulunya banyak keturunan Tionghoa sekolah di HCS dengan menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya.

Ketika Jepang datang, HCS termasuk sekolah yang ditutup. Namun pada tahun 1942, sekolah tersebut dibuka kembali. Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, sekolah yang berada di sebelah selatan Pasar Lempunyangan ini dikenal dengan nama “sekolah nomor 3” atau ti san siauw. 

4. MAN 2 Yogyakarta

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi MAN 2 Yogyakarta (Dok BPCB DIY 2019)

Bangunan dari MAN 2 Yogyakarta berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 130 Yogyakarta, juga merupakan bagian dari cagar budaya, lho. Mengutip dari laman man2yogyakarta.sch.id, bangunan tersebut awalnya dimiliki oleh seorang warga China bernama Ngok An. Setelah kemerdekaan Indonesia, diambil alih oleh pemerintah. 

Tahun 1946-1949, bangunan ini dijadikan kantor Departemen Agama Republik Indonesia yang pertama. Setelahnya, tahun 1954-1974 sebagai Sekolah Pendidikan Guru Agama Atas II (PGAA II). Di tahun 1974, diubah menjadi PGAN 6 Tahun Puteri Yogyakarta yang menerima siswa khusus dari DIY dan sekitarnya.

Selanjutnya setelah terbitnya SK Menteri Agama Nomor 17 Tahun 1978, PGAN 6 Tahun Puteri Yogyakarta berganti status menjadi MAN Yogyakarta II sampai sekarang.

5. SMK N 2 Yogyakarta

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi SMK N 2 Yogyakarta (Dok.BPCB DIY 2018)

Sebelum menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta, bangunan ini digunakan sebagai sekolah teknik tingkat pertama yang dinamai Princess Juliana School (PJS). Bangunan sekolah ini dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1919, dan pernah menjadi asrama tentara pelajar pada masa perjuangan kemerdekaan. 

Di tahun 1952, menjadi dua sekolah yakni STM Negeri I dengan jurusan bangunan-kimia dan STM Negeri II yang memiliki jurusan listrik dan mesin. Sempat beberapa kali ganti nama, akhirnya melalui keputusan Mendikbud Nomor 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997, diputuskan nama sekolah menjadi SMK Negeri 2 Yogyakarta sampai sekarang.

6. SD Negeri Ngupasan

6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat ApikIlustrasi SD N Ngupasan (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Menurut laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, SD Negeri Ngupasan berawal dari bagian Loji Kebon atau Gedung Agung yang digunakan sebagai sekolah remaja putri Eropa pada tahun 1912 dengan nama Iste Europeesche Lagere Meisjes School.

Sayangnya, pada tahun 1930 sekolah tersebut ditutup dan diganti sebagai Sekolah Dasar Pertama Ambon atau 1ste Europeesche Lagere Ambongsche sampai 1942. 

Di tahun 1950, barulah bangunannya digunakan sebagai SD Negeri Ngupasan sampai saat ini. Di tahun 1947, kompleks SD Ngupasan terdiri dari empat sekolah yaitu SD Ngupasan I, SD Ngupasan II, SD Ngupasan III dan SD Inpres Reksobayan.

Itulah beberapa sekolah di Jogja yang bangunannya ditetapkan sebagai cagar budaya. Umurnya sudah ratusan tahun, wajib dijaga dan dilindungi supaya bisa tetap berguna sampai anak-cucu kita nanti!

Baca Juga: Museum Mini Sisa Hartaku, Jejak Pilu Erupsi Gunung Merapi 2010

Dyar Ayu Photo Community Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya