Sejarah Gedung SMA BOPKRI I Jogja, Sejak 1922 Bangunan Tak Berubah

Gedung SMA BOPKRI I Jogja merupakan salah satu cagar budaya di Kota Yogyakarta. Usianya sudah lebih dari satu abad. Gedung ini berganti-ganti fungsi, mulai dari sekolah, barak militer, dan kembali menjadi sekolah.
SMA yang terletak di Jalan Wardhani No.2, Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, adalah saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia sejak kolonial sampai merdeka. Biar gak penasaran, simak yuk simak sejarah SMA BOPKRI I Jogja di bawah ini!
Berawal sebagai gedung sekolah setingkat SMP
Tahu kah kamu, gedung SMA Bopkri I atau yang disebut BOSA, sudah berdiri sejak tahun1922? Ya, awalnya bangunan tersebut digunakan sebagai Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau MULO yang merupakan sekolah setara SMP.
Sekolah tersebut bernamaChristelijk MULO School dan hanya anak-anak keturunan Belanda saja yang boleh masuk ke sekolah ini. Sayang, kegunaan gedung sebagai sekolah tak berjalan lama.
Ketika Jepang datang, gedung berubah menjadi barak militer
Diketahui dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, tahun 1942 atau ketika pecah perang dunia kedua, Jepang yang menduduki Kota Yogyakarta mengambil alih Christelijk MULO School dan menjadikannya sebagai tangsi atau barak militer. Hal ini terjadi selama tiga tahun atau kira-kira sampai tahun 1945.
Ketika masa revolusi, tepatnya 31 Oktober 1945, gedung tersebut digunakan oleh Militer Academie atau MA yang menjadikannya sebagai pusat pendidikan militer. Sementara itu, para kadet atau taruna yang tengah belajar di MA mendapat asrama di Normal School atau yang saat ini digunakan sebagai SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Sampai dengan tahun 1950, Militer Academie Yogyakarta telah meluluskan dua angkatan. Namun, di tahun yang sama, MA tutup sementara dengan alasan teknis.
Baca Juga: 6 Sekolah di Jogja dengan Bangunan Cagar Budaya, Masih Terawat Apik
Baca Juga: Tim Ekskavasi Situs Kerto-Pleret Temukan Wadah Air Diduga dari Abad 13
Bentuk bangunan yang tak banyak berubah
Pada tahun 1950, SMA Negeri 5 pernah menggunakan gedung SMA BOSA sampai 1951. Di tahun yang sama, kemudian digunakan oleh SMA BOPKRI I, dan dikelola oleh Badan Oesaha Pendidikan Kristen Indonesia.
Sampai detik ini, gedung SMA BOSA masih mempertahankan bentuknya yang awal, yakni bergaya indische dengan atap tinggi, jendela-jendela yang besar, dan memilik banyak ventilasi. Tanpa pendingin ruangan, udara terasa sejuk dengan angin alami.
Sementara itu, di bagian luar sekolah juga masih dipertahankan prasasti yang merupakan peringatan lokasi awal terbentuknya akademi militer.
Nah, gedung ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya melalui PerMen Budpar RI No. PM25/PW.007/MKP/2007, lho. Berdirinya gedung ini pun tak lepas dari lokasinya yang masih berada di kawasan cagar budaya Kotabaru. Perlu diketahui, Kotabaru dulunya adalah pemukiman warga Belanda di Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Pendopo Kedhaton Ambarrukmo, Tempat Tinggal Pilihan Sri Sultan HB VII
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.