Mahasiswa UII Olah Sampah Masker Menjadi Minyak Tanah 

1 kilo sampah masker mampu hasilkan 600 mililiter bio oil

Sleman, IDN Times - Meningkatnya jumlah pemakaian masker selama masa pandemik menimbulkan ancaman baru bagi lingkungan dan kesehatan.Penggunaan masker akhirnya meningkatkan sampah sekali pakai. 

Berangkat dari keprihatinan tersebut, empat mahasiswa program studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta,
memanfaatkan limbah atau masker yang tidak terpakai untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Guntur Marthabaya, Fathur Rizki Novriadi, Sidiq Ikhwanul Hakim, dan Faizal Sultan Widarsani melakukan penelitian penggunaan alat pengolah limbah sampah medis menjadi bahan bakar setara minyak tanah.

 

1. Pengolahan melalui proses pirolisis

Mahasiswa UII Olah Sampah Masker Menjadi Minyak Tanah Pengolahan limbah atau sampah masker oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII). Antara/Imam Prasetyo

Masker sekali pakai yang terbuat dari dari bahan polimer, terutama dari Polypropylene(PP) atau High-Density Poly Ethylene (HDPE), berpotensi untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif setara dengan minyak tanah dengan proses pengolahan pirolisis, yaitu proses pemanasan tanpa adanya oksigen di dalam ruangan. Proses pemanasan ini tanpa adanya oksigen dilakukan dalam ruangan tertutup, akan mengubah bahan baku menjadi produk cair dan padat.

"Proses pirolisis dipanaskan tanpa adanya oksigen dan akan kita peroleh bahan bakar cair. Jadi kita sudah melakukan analisis di laboratorium tentang kandungan senyawanya setara dengan kandungan minyak tanah," papar dosen pembimbing Arif Hidayat, Kamis (23/9/2021). 

 

 

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Perlu Kehati-hatian Dalam Tangani Sampah

2. 1 kilogram sampah masker mampu hasilkan 600 mililiter bio oil

Mahasiswa UII Olah Sampah Masker Menjadi Minyak Tanah Mahasiswa pengolah limbah masker dari UII, Guntur Martabaya. Antara/ Imam Prasetyo

Salah seorang mahasiswa peneliti, Guntur Martabaya mengatakan hasil dari pirolisis masker mempunyai kandungan kimia yang didapatkan dari komponen penyusunnya yang hampir sama dengan senyawa hidro karbon yang banyak terdapat di dalam bahan bakar minyak.

Saat ini tabung reaktor pirolisis yang digunakan mempunyai volume 5 liter dan mampu menampung limbah masker sebanyak 1 kilogram. Sedangkan nilai konversi sekitar 50 hingga 60 persen, artinya satu kilogram masker kita dapatkan 500 hingga 600 mililiter bio oil," ujar Guntur. 

 

3. UII sedang kembangkan alat pengolahan

Mahasiswa UII Olah Sampah Masker Menjadi Minyak Tanah Pengolahan limbah atau sampah masker oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII). Antara/Imam Prasetyo

Dikutip Antara, saat ini Universitas Islam Indonesia (UII) sedang mengembangkan tabung pirolisis dengan menggunakan suplai panas dari kompor gas, Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya untuk melakukan proses pengolahan limbah masker. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya