TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UNY Rancang Alat Keselamatan Pekerja Konstruksi 

Alat ini mampu minimalkan kecelakaan kerja

Mahasiswa UNY rancang PCM untuk minimalisir kecelakaan kerja. Dok: istimewa

Sleman, IDN Times - Pekerja proyek konstruksi rawan mengalami kecelakaan saat bekerja. Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang alat keselamatan pekerja konstruksi menggunakan Portable Construction Maps (PCM) berdasarkan posisi lokasi dengan sidik jari.

Annurdin Rasyid, Ahsan Firdaus dan Dwi Setiawan dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika, serta Hajidah Salsabilla Allissa Fitri mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, merancang sistem manajemen pekerja konstruksi berbasis peta indoor atau indoor positioning system.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Ubah Limbah Kaca dan PLTU Jadi Beton Ramah Lingkungan

1. Prinsip kerja PCM gantikan GPS

Mahasiswa UNY rancang PCM untuk minimalisir kecelakaan kerja. Dok: istimewa

Rasyid menjelaskan PCM memiliki fokus untuk meningkatkan keamanan konstruksi. Prinsip kerjanya menggantikan GPS dengan sistem beacon bluetooth yang terpasang pada masing-masing lantai bangungan konstruksi untuk mendapatkan lokasi pekerja yang telah menggunakan bluetooth id card.

Algoritma yang dipakai dalam menentukan keakuratan lokasi pekerja yaitu menggunakan location fingerprint positioning (LFP) atau posisi lokasi dengan sidik jari.

"Produk ini meliputi locator node sebagai beacon bluetooth yang memindai pekerja, local server yang mengolah data dari locator node menggunakan LFP, dan aplikasi web serta android untuk melakukan monitoring pekerja secara real time," ungkapnya.

2. Gunakan WorkerTag untuk pengiriman data

Mahasiswa UNY rancang PCM untuk minimalisir kecelakaan kerja. Dok: istimewa

Hajidah menjelaskan indoor positioning system (IPS) atau sistem penentuan posisi dalam ruangan adalah jaringan perangkat yang digunakan untuk menemukan orang atau objek di mana GPS dan teknologi satelit lainnya tidak memiliki ketepatan atau kegagalan seluruhnya. Seperti halnya di dalam gedung bertingkat, bandara, gang, garasi parkir, dan lokasi bawah tanah.

“Sedangkan untuk pengiriman data digunakan WorkerTag yang dibuat seperti ID card atau tanda pengenal agar mudah dibawa pekerja dan tidak mengganggu mobilitas” terangnya.

Dia menjelaskan, di bagian depan workertag terdapat QR code id pekerja dan identitas pekerja. Bagian belakang digunakan sebagai wadah untuk ESP32, buzzer, LED, dan baterai yang telah disatukan sedemikian rupa.

Berita Terkini Lainnya