TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UGM Teliti Bahan Alternatif Pengobatan Kanker Payudara

Tingkat keberhasilan pengobatan kanker payudara masih rendah

Ilustrasi kanker payudara (unsplash.com/Angiola Harry)

Sleman, IDN Times - Kanker payudara masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dengan morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Masalah utama dalam pengobatan kanker adalah terjadinya resistansi terhadap antikanker dan timbulnya efek samping yang cukup serius saat kemoterapi.

Melihat hal tersebut, Fikri Febriansyah, mahasiswa Program Doktoral di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti isolat senyawa mannotriose sebagai alternatif pengobatan kanker payudara.

Baca Juga: Sistem Deteksi Kerumunan Besutan Mahasiswa UGM, Cegah COVID Menyebar

1. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh aktinomisetes potensial dikembangkan

Fikri Febriansyah saat berhasil mempertahankan disertasi Isolasi Senyawa Aktif Dari Streptomyces sp. GMY01 dan Uji Sitotoksik Pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan  In Silico. Dok: istimewa

Fikri menjelaskan, kebutuhan akan antikanker yang sensitif dengan mekanisme kerja yang spesifik sangat diperlukan. Salah satu penghasil molekul baru antikanker yang potensial untuk dikembangkan adalah metabolit sekunder yang dihasilkan oleh aktinomisetes.

Fikri yang juga merupakan Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini berhasil mempertahankan disertasi Isolasi Senyawa Aktif dari Streptomyces sp. GMY01 dan Uji Sitotoksik pada Sel Kanker Payudara secara In Vitro dan In Silico.

Menurut Fikri, dari hasil penelitian sebelumnya terkait aktinomisetes membuktikan bahwa ekstrak metanol kultur Streptomyces sp. GMY01 dari pantai Krakal, Gunungkidul mempunyai aktivitas sitotoksik sangat kuat terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan T47D dengan nilai IC50 sebesar 0,6 dan 1,3 ug/mL. Oleh karena itu, penelitian tersebut ia lanjutkan dalam rangka melakukan isolasi dan identifikasi senyawa antikanker payudara yang dihasilkan oleh isolat bakteri Streptomyces sp. GMY01 tersebut.

“Karenanya dalam penelitian ini saya melakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif antikanker payudara dari isolat bakteri Streptomyces sp. GMY01," katanya.

2. Beberapa tahapan yang dilakukan

ilustrasi kanker payudara inflamasi atau inflammatory breast cancer (cancer.ie)

Fikri mengungkapkan, untuk tahapan pertama yang dilakukan yakni dengan optimasi metode fermentasi dari bakteri Streptomyces sp. GMY01 untuk mengetahui metode terbaik untuk fermentasi dari bakteri tersebut menggunakan analisis kemometrik. Isolat bakteri selanjutnya difermentasi kembali dalam volume yang lebih besar menggunakan metode fermentasi terpilih berdasarkan hasil analisis kemometrik untuk mendapatkan ekstrak metanol yang cukup untuk keperluan isolasi.

Kemudian, ekstrak metanol difrakasinasi dan isolasi menggunakan metode bioassay guided isolation untuk mendapatkan senyawa aktif antikanker payudara. Senyawa aktif selanjutnya ditentukan strukturnya menggunakan spektroskopi UV/Vis, Fourier transform-Infrared (FTIR), liquid chromatography-mass spectroscopy (LC-MS), 1H-NMR dan 13C-NMR.

Tahap selanjutnya, dilakukan pengkajian mekanisme aksi secara molekuler dari senyawa aktif hasil isolasi. Uji in vitro dilakukan dengan metode flowcytometry untuk melihat perubahan siklus sel akibat perlakuan senyawa isolat, dan metode imunositokimia untuk melihat adanya modulasi ekspresi beberapa protein target pada sel MCF-7 akibat perlakuan senyawa uji.

"Secara in silico dilakukan analisis molecular docking menggunakan software Autodock Vina antara isolat senyawa aktif terhadap beberapa protein target untuk mengonfirmasi hasil dari uji in vitro," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Gim Interaktif Budaya Indonesia

Berita Terkini Lainnya