Mahasiswa UGM Teliti Bahan Alternatif Pengobatan Kanker Payudara
Tingkat keberhasilan pengobatan kanker payudara masih rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kanker payudara masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia dengan morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Masalah utama dalam pengobatan kanker adalah terjadinya resistansi terhadap antikanker dan timbulnya efek samping yang cukup serius saat kemoterapi.
Melihat hal tersebut, Fikri Febriansyah, mahasiswa Program Doktoral di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti isolat senyawa mannotriose sebagai alternatif pengobatan kanker payudara.
Baca Juga: Sistem Deteksi Kerumunan Besutan Mahasiswa UGM, Cegah COVID Menyebar
1. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh aktinomisetes potensial dikembangkan
Fikri menjelaskan, kebutuhan akan antikanker yang sensitif dengan mekanisme kerja yang spesifik sangat diperlukan. Salah satu penghasil molekul baru antikanker yang potensial untuk dikembangkan adalah metabolit sekunder yang dihasilkan oleh aktinomisetes.
Fikri yang juga merupakan Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini berhasil mempertahankan disertasi Isolasi Senyawa Aktif dari Streptomyces sp. GMY01 dan Uji Sitotoksik pada Sel Kanker Payudara secara In Vitro dan In Silico.
Menurut Fikri, dari hasil penelitian sebelumnya terkait aktinomisetes membuktikan bahwa ekstrak metanol kultur Streptomyces sp. GMY01 dari pantai Krakal, Gunungkidul mempunyai aktivitas sitotoksik sangat kuat terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan T47D dengan nilai IC50 sebesar 0,6 dan 1,3 ug/mL. Oleh karena itu, penelitian tersebut ia lanjutkan dalam rangka melakukan isolasi dan identifikasi senyawa antikanker payudara yang dihasilkan oleh isolat bakteri Streptomyces sp. GMY01 tersebut.
“Karenanya dalam penelitian ini saya melakukan isolasi dan identifikasi senyawa aktif antikanker payudara dari isolat bakteri Streptomyces sp. GMY01," katanya.
Baca Juga: Mahasiswa UGM Ciptakan Gim Interaktif Budaya Indonesia