TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Eco-Enzyme, Cairan Serbaguna Hasil Fermentasi Sampah Dapur

Dari hand sanitizer hingga penjernih air

ilustrasi eco enzyme (dok. Greenpeace)

Kamu punya sampah dapur yang menumpuk di rumah? Dibanding dibuang begitu saja, sampah dapur seperti kulit buah dan sisa potongan sayuran bisa diolah menjadi eco-enzyme. Eco-enzyme merupakan cairan yang terbuat dari fermentasi sampah dapur misalnya kulit buah dan sisa potongan sayuran yang tidak terpakai.

Proses pembuatan eco-enzyme terbilang mudah. Kamu hanya perlu mencampurkan sampah dapur berupa kulit buah atau sisa sayuran dengan gula dan air lalu dimasukkan dalam wadah kedap udara dan diamkan selama 3 bulan.

Eco-enzyme sedang cukup populer karena manfaatnya yang luas. Cairan yang dihasilkan bisa digunakan untuk berbagai keperluan lho, berikut 5 kegunaan eco-enzyme.

1. Hand sanitizer

ilustrasi hand sanitizer (pexels.com/Michelangelo Buonarroti)

Proses fermentasi kulit buah dan sayuran akan menghasilkan produk sampingan berupa alkohol yang dapat berfungsi sebagai hand sanitizer. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vama dan Cherekar (2020), eco-enzyme menunjukkan aktivitas antimikroba pada sejumlah bakteri yang diujikan yakni Pseudomonas spp., E. Coli, dan Bacillus spp.

Untuk membuat hand sanitizer, kamu bisa menggunakan bahan berupa kulit jeruk, kulit nanas, dan kulit pepaya. Dengan menggunakan ketiga bahan ini, kamu bisa memperoleh cairan dengan aroma yang fresh. Larutkan eco-enzyme ke dalam air dengan perbandingan 1:8 dan masukkan ke dalam botol spray. Hand sanitizer siap untuk digunakan.

Baca Juga: Warga Srigading Bantul Olah Kulit Buah Jadi Bernilai Tambah

2. Sabun cuci piring dan pembersih lantai

ilustrasi mencuci piring (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dilansir Waste4change, eco-enzyme bersifat asam sehingga dapat digunakan untuk mencuci peralatan makan dan membersihkan lantai. Penggunaan eco-enzyme ini tentunya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pembersih komersial pada umumnya karena tidak mengandung bahan kimia yang dapat terakumulasi dan mencemari lingkungan.

Selain itu, eco-enzyme juga tidak mengakibatkan efek toksik pada manusia. Dengan menggunakan eco-enzyme, kamu juga bisa lebih menghemat pengeluaran karena tidak perlu lagi membeli pembersih komersial.

3. Pupuk

ilustrasi berkebun (unsplash.com/CDC)

Seperti yang kita tahu, tanaman umumnya memerlukan pupuk untuk mendukung pertumbuhan dan produksinya. Dibanding menggunakan pupuk kimia yang cenderung kurang ramah lingkungan, ada baiknya kamu mulai mempertimbangkan untuk menggunakan pupuk organik, salah satunya dengan eco-enzyme.

Dalam eco-enzyme, terkandung sejumlah bakteri yang baik untuk tanah. Keberadaan bakteri ini akan mempercepat proses dekomposisi tanah sehingga akan makin subur. Kamu bisa mengaplikasikan eco-enzyme dengan cara disemprotkan pada tanaman atau tanah.

4. Pengusir serangga

ilustrasi eco enzyme (greenpeace.org)

Keberadaan serangga seringkali mengganggu kenyamanan di rumah. Kamu bisa menggunakan eco-enzyme untuk mengusir serangga. Hal ini karena eco-enzyme memiliki bau yang tidak disukai serangga. Selain digunakan di rumah, kamu juga bisa menggunakan eco-enzyme sebagai pestisida untuk mengusir hama yang menyerang tanamanmu.

Penggunaan eco-enzyme sebagai pestisida tentunya aman bagi manusia karena tidak memgandung senyawa yang bersifat toksik. Berbeda dengan pestisida kimia yang jika terakumulasi pada jumlah tertentu dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Untuk menggunakan eco-enzyme sebagai pengusir serangga, kamu bisa melarutkan eco-enzyme dalam air dengan perbandingan 1:500.

Baca Juga: 5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis Iklim

Verified Writer

Abinaya

A girl who likes to write about anything interesting

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya