TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Prasasti Peninggalan Mataram Kuno yang Ditemukan di Jogja

Berisi perintah pendirian bangunan suci untuk persembahan

Ilustrasi prasasti (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada tahun 732 Masehi. Salah satu kerajaan terbesar di Pulau Jawa ini dibangun oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. 

Kerajaan Mataram Kuno bertahan hampir tiga ratus tahun lamanya. Selama masa berdirinya, kerajaan ini diperintah oleh tiga dinasti yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana.

Selama diperintah oleh Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno pun menemui masa keemasannya. Berbagai perkembangan terlihat dari beragam aspek seperti ilmu pengetahuan, politik, sosial, kesenian, dan kebudayaan yang dituliskan dalam prasasti.

Lantas, prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno apa saja yang ditemukan di Jogja?

Baca Juga: Candi Kalasan Jogja: Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Tips

1. Prasasti Abhayagiri Wihara

ilustrasi Prasasti Abhayagiri (borobudurpark.com)

Prasasti Abhayagiri Wihara ditemukan di lingkungan Istana Ratu Boko atau sebelah selatan kompleks Candi Prambanan, bersama beberapa benda peninggalan lain seperti reruntuhan dan bebatuan. Prasasti Abhayagiri Wihara ditemukan dalam beberapa fragmen di tahun yang berbeda.

Potongan pertama ditemukan pada 1886 yang menerangkan tentang pembangunan sebuah vihara sebagai penghargaan untuk Bodhisattva. Fragmen terbesar bertuliskan angka 793 yang ditemukan tahun 1954. Di sana tertera tentang perayaan didirikannya sebuah vihara di masa kepemimpinan Raja Samaratungga. 

Beberapa arkeolog menyimpulkan bahwa situs bersejarah Istana Ratu Boko sendiri merupakan tempat aktivitas keagamaan. Sebab, seluruh isi Prasasti Abhayagiri menerangkan tentang vihara atau pusat kegiatan agama Buddha.

2. Prasasti Kalasan

ilustrasi Prasasti Kalasan (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Prasasti Kalasan merupakan salah satu benda peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di masa Dinasti Syailendra. Prasasti yang ditemukan di Desa Kalasan ini menunjukkan tahun 700 Saka atau 778 Masehi.

Prasasti Kalasan menerangkan tentang Rakai Panangkaran yang memerintahkan pendirian bangunan suci untuk Dewi Tara dan biara bagi para pendeta Buddha atau biksu. Candi Kalasan pun disebut-sebut sebagai bangunan suci yang dipersembahkan untuk Dewi Tara.

Baca Juga: 5 Candi Kerajaan Mataram Kuno di Jogja, Ada Kisah Cinta Sejati Raja

Berita Terkini Lainnya