TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Prasasti yang Ditemukan di Bantul, Bukti Sejarah Masa Lalu

Bisa sedikit memberi titik cerah tentang sejarah

Prasasti Rumwiga I (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Prasasti merupakan benda bersejarah peninggalan kerajaan di masa lalu. Ini disebut juga sebagai “dokumen pemerintahan” yang berisi tentang peristiwa masa lampau, sumpah, kutukan, dan lainnya. Prasasti diarsipkan pada bahan keras agar dapat bertahan lama. 

Hampir semua kerajaan di Indonesia memiliki prasasti. Namun, tidak seluruh kota yang ada di Indonesia memiliki bukti sejarah perjalanan kerajaan tersebut. 

Bantul merupakan salah satu kota di Indonesia yang dulunya pernah menjadi daerah bekas kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Sehingga, beberapa prasasti Hindu-Buddha dapat ditemukan di sini.

Lalu, apa saja prasasti yang ditemukan di Bantul? Berikut adalah ulasannya.

Baca Juga: Mengenal Gedung Agung, Istana Kepresidenan di Yogyakarta

1. Prasasti Lingga

Prasasti Lingga (bpcbdiy.kemdikbud.go.id)

Prasasti yang diperkirakan dibuat pada abad ke sembilan ini ditemukan di Pleret, Bantul. Awalnya, Prasasti Lingga ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani setempat. 

Temuan prasasti pertama memiliki ukuran panjang 99 cm. Setelah itu juga ditemukan fragmen tempayan dan kendi. Prasasti tersebut telah diserahkan ke kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP).

Prasasti Lingga ditulis dalam huruf Jawa Kuno yang berisikan mantra Buddha. Terdapat empat jenis prasasti Lingga yaitu Prasasti Wihara I, Prasasti Wihara II, Prasasti Jragung I, dan Prasasti Jragung II.

Prasasti Wihara I terbuat dari batu andesit. Prasasti yang ditemukan di Bantul pada tahun 1979 ini berisi tentang peristiwa kerajaan yang bersifat politis. Prasasti Wihara II ditemukan di tahun 1985. Kedua prasasti ini bertuliskan tahun 872 Masehi.

Prasasti Wihara I dan II ditulis dalam aksara dan bahasa Jawa. Keduanya sudah diamankan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.

Sementara itu, Prasasti Jragung ditemukan di dusun Jragung di tahun 1975. Prasasti yang dibuat dari batu putih ini ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa Kuno. Saat ini, Prasasti Jragung disimpan di Museum Taman Wisata Candi Prambanan. 

Baca Juga: 8 Tips Wisata Murah ke Jogja, Liburan Jadi Hemat!

2. Prasasti Bulusan

Ilustrasi prasasti (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Ini merupakan prasasti yang ditemukan di Tapuran Tegal Tapen, Tirtosari, Kretek, Bantul pada tahun 1980. Prasasti Bulusan berbahan tembaga yang berisi tulisan tentang kerajaan di masa lalu. 

Prasasti Bulusan ditulis dalam aksara dan bahasa Jawa Kuno. Saat ini, Prasasti Bulusan disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.

3. Prasasti Rumwiga

Prasasti Rumwiga I (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Prasasti Rumwiga terdiri dari dua versi yaitu Rumwiga I dan II. Prasasti yang ditemukan di Bantul ini terbuat dari lempeng tembaga. 

Prasasti Rumwiga ditemukan pada tahun 1981 dan sudah disimpan di Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Yogyakarta. 

Para sejarawan Indonesia seperti MM Soekarto dan Boechari telah berhasil membaca prasasti ini. Sayangnya, isi Prasasti Rumwiga belum diterbitkan.

Prasasti Rumwiga I sudah ditranskripkan pada 1 Desember tahun 1982. Sementara itu, Prasasti Rumwiga II telah ditranskripkan pada 4 Desember di tahun yang sama.

Baca Juga: Mengenal 7 Filosofi Keistimewaan Yogyakarta dan Maknanya

Berita Terkini Lainnya