TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Tundra, Bioma Beku Tanpa Pepohonan

Bioma yang tepencil, dingin, dan beku

Ilustrasi Tundra (unsplash.com/chrisstenger)

Dalam ilmu ekologi, bioma mencakup ekosistem-ekosistem yang lebih luas dengan kondisi geografis tertentu. Topologi geografis ini membuat keanekaragaman hayati yang berbeda dengan ciri khas tertentu. Pengategorian bioma didapat dari perbedaan geografis dan biodiversitas.

Salah satu bioma paling dingin di dunia ini adalah bioma tundra. Lokasinya yang berada di tempat terpencil di berbagai belahan dunia membuat bioma ini menarik untuk dipelajari. Yuk, simak fakta-fakta bioma tundra berikut ini!

1. Suhu dan iklim

Ilustrasi fauna Tundra (unsplash.com/febiyanr)

Tundra adalah jenis bioma yang paling dingin di dunia. Tundra memiliki iklim dingin sekitar 10 bulan, sehingga lanskap dari tundra kebanyakan beku. Curah hujan yang didapatkan di wilayah ini cenderung rendah, sekitar 150 mm hingga 250 mm pertahun. Dengan rendahnya suhu membuat proses penguapan menjadi lambat.

Tundra memiliki musim dingin dengan suhu rata-rata di bawah 0 derajat Celsius. Karena suhunya yang sangat dingin lapisan tanahnya dapat membentuk permafrost, sebuah lapisan tanah yang beku dan permanen. Di atas lapisan permafrost terdapat lapisan permukaan yang bisa mencair dan ditumbuhi vegetasi saat musim panas.

2. Lokasi

Ilustrasi bioma Tundra (unsplash.com/jeremybishop)

Tundra banyak ditemui di wilayah-wilayah beriklim dingin dan sedikit tersorot matahari. dilansir National Geographic, lokasi-lokasinya di antaranya adalah Alaska, Kanada, Rusia, Greenland, Kawasan Arktik, dan sebagian besar Benua Antartika.

Bioma tundra terbagi menjadi dua yaitu Tundra Arktik dan Tundra Alpine. Tundra Arktik terletak di wilayah Arktik, sedangkan Tundra Alpine ditemukan di hampir seluruh puncak pegunungan yang beriklim dingin, di mana vegetasi tumbuhan tidak beragam, hanya berbentuk kecil dan pendek. 

3. Musim panas yang singkat

Ilustrasi bioma Tundra (unsplash.com/viktoriaspokojna)

Meskipun beriklim dingin hampir sepanjang tahun. Tundra memiliki musim panas dengan waktu yang singkat. Tentunya musim panas berbeda dengan wilayah beriklim dingin lainnya. Tundra tetap memiliki lapisan permafrost dan es yang membeku. 

Suhu rata-rata musim panas tundra adalah 12 derajat Celsius. Suhu tersebut cenderung sejuk dan digunakan untuk hewan-hewan mencari makan dan perbekalan selama hibernasi di musim dingin yang panjang. 

Baca Juga: 8 Fakta Singkat Manusia Purba Neanderthal, Cerdas dan Artsy

4. Lapisan permafrost

Ilustrasi bioma Tundra (unsplash.com/unarchive)

Seperti dijelaskan sebelumnya lapisan permafrost terbentuk karena iklim yang dingin. Pada Tundra Arktik lapisan permafrost cenderung lebih permanen karena sulit mencair dalam kondisi beku, sekalipun di musim panas. Ini menyebabkan drainase di wilayah Tundra Arktik terhambat dan terserap lebih lama. 

Berbeda dengan Tundra Arktik, Tundra Alpine memiliki sedikit lapisan permafrost karena berada di ketinggian dan kering. Topografi yang berbukit dan curam menyebabkan proses drainase lebih cepat. 

5. Hewan penghuni tundra

Ilustrasi hewan leming (canada.ca)

Sangat sulit untuk bertahan hidup di wilayah yang dingin dan beku. Hewan-hewan penghuni bioma tundra sebagian besar beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Satwa penghuni tundra tidak cukup beragam, rata-rata memiliki bulu dan lemak yang tebal, bertujuan untuk menghangatkan suhu tubuh.

Sebagian besar hewan tundra akan mencari makan di musim panas yang pendek, dan akan melanjutkan hibernasi saat musim dingin tiba. Terkadang para hewan seperti burung bermigrasi ke wilayah iklim yang lebih hangat, karena sulit menemukan makanan saat musim dingin tiba.

Salah satu hewan yang paling menonjol dalam bioma Tundra adalah leming, populasi mamalia paling banyak dan dapat hidup di sepanjang musim. Leming adalah mamalia berukuran kecil dengan tingkat reproduksi yang tinggi. Populasinya yang tinggi membuat konsumsi mereka terhadap tanaman semakin tinggi, ini membuat mereka menghasilkan lebih banyak feses. Feses inilah yang menumbuhkan vegetasi baru.

6. Vegetasi

Ilustrasi vegetasi Tundra (unsplash.com/wolfgang_hasselmann)

Jenis tumbuhan yang berada di tundra biasanya pendek, guna menahan suhu iklim yang dingin. Itulah mengapa, bioma tundra tidak memiliki pepohonan dengan daun-daun yang lebar. Sebagian besar wilayah tundra ditumbuhi berbagai macam jenis lumut yang bisa bertahan dengan cuaca dingin hingga bersalju.

Tumbuhan yang mendiami tundra kebanyakan berwarna coklat kehijauan. Pertumbuhan dan ragam vegetasi dipengaruhi oleh drainase. Tundra Alpine memiliki jenis tanaman dan lumut yang lebih beragam dibanding Tundra Arktik. Tundra Alpine memiliki tumbuhan yang variatif dengan beragam warna-warni bunga. 

7. Mikroba

Ilustrasi fauna Tundra (unsplash.com/noaa)

Selain hewan dan tumbuhan, lokasi tundra yang dingin juga ditinggali oleh mikroba. Mikroba-mikroba itu tinggal di bawah lapisan es atau salju. Mikroba tersebut terdiri dari berbagai macam bakteri, jamur, dan pengurai.

Perubahan musim dingin dan panas menyebabkan perbedaan jenis mikroba yang mendiami tundra, ini akibat dari proses perubahan suhu dan membekunya lapisan es. Mikroba ini sangat penting karena posisinya sebagai pengurai dalam rantai makanan. Mikroba juga berkontribusi dalam biodiversitas meskipun jumlah spesiesnya rendah.

Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Sering Muncul di Pantai Jogja

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya