Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Review Stellar Blade PC: Aksi dan Visual Gahar, Cerita Masih Dangkal

Stellar Blade (dok. SHIFT UP Corporation)
Intinya sih...
  • Port PC Stellar Blade stabil tanpa syarat PSN, dukungan DLSS 4 dan FSR 3
  • Combat seru dan responsif di frame rate tinggi, varian musuh yang grotesk
  • Kolaborasi dengan Nikke tambahkan mini game menarik, visual futuristik gahar tapi cerita klise

Versi PC dari Stellar Blade akhirnya hadir setelah setahun jadi salah satu game eksklusif PlayStation 5 yang paling dinantikan. Dengan kualitas grafis lebih tajam, performa tinggi, serta konten tambahan dari kolaborasi dengan Goddess of Victory: Nikke, SHIFT UP menghadirkan port yang layak dipuji.

Tapi apakah ini cukup untuk membuat Stellar Blade naik level dari sekadar game aksi bergaya menjadi karya yang berkesan? Dilansir dari Gamerant dan PCGamesN, berikut ini ulasan lengkap Stellar Blade PC.

1. Port PC yang nyaris sempurna, performa stabil tanpa syarat PSN

cuplikan Stellar Blade PC (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade PC)

Jika kamu khawatir Stellar Blade bakal jadi port “asal jadi” seperti beberapa eksklusif Sony sebelumnya, buang jauh-jauh kekhawatiran itu. Versi PC game ini tampil memuaskan dengan dukungan penuh DLSS 4, FSR 3, hingga mode unlocked framerate yang bisa tembus di atas 240 FPS—tentu kalau PC kamu kuat.

Pengujian Gamerant di 1440p menggunakan RTX 4070 Super menunjukkan performa yang stabil, bahkan di area luas seperti Wasteland. Tak ada bug besar, crash, ataupun glitch aneh selama 30 jam permainan. Bonus penting lainnya: kamu tidak perlu menghubungkan akun PlayStation Network (PSN) untuk memainkannya.

2. Combat seru dan responsif, kini lebih presisi di frame rate tinggi

cuplikan Stellar Blade PC (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade PC)

Inti kekuatan Stellar Blade tetap pada sistem pertarungannya yang cepat dan bergaya. Eve tampil sebagai pejuang akrobatik yang lihai dengan kombinasi serangan jarak dekat, dodge tajam, dan skill khusus yang terus berkembang. Di versi PC, aksi-aksi ini terasa lebih responsif dan halus berkat frame rate tinggi, membuat timing parry jadi lebih presisi dibanding versi PS5.

Ditambah lagi, varian musuh yang grotesk dan desain boss yang masif memastikan pertarungan terasa segar di sepanjang permainan. Beberapa sistem baru seperti drone companion dan serangan jarak jauh menambah variasi tanpa membebani pemain kasual.

3. Kolaborasi dengan Nikke tambahkan mini game menarik

ilustrasi kolaborasi Stellar Blade dan Nikke (dok. SHIFT UP Corporation)

Versi PC ini juga menandai hadirnya Complete Edition dengan konten kolaborasi eksklusif Stellar Blade x Goddess of Victory: Nikke. Pemain bisa menyelesaikan enam misi spesial bergaya third-person shooter dengan sistem cover ala Gears of War. Hasilnya? Koleksi kosmetik baru plus bos akhir yang menantang.

Mode ini bukan sekadar fanservice. Mini game-nya bahkan dianggap oleh Gamerant sebagai “highlight baru” yang membuat Stellar Blade terasa punya napas segar di luar pertarungan hack-and-slash utama.

4. Visual futuristik gahar, tapi cerita tetap klise

cuplikan Stellar Blade PC (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade PC)

Dari sisi teknis, Stellar Blade tampil memesona. Dunia pasca-apokaliptik yang luas, reruntuhan kota, sistem bawah tanah, dan fasilitas riset raksasa ditampilkan dengan detail tinggi dan pencahayaan yang dramatis. Animasi pertarungan Eve, efek serangan, hingga desain musuh yang grotesk membuat setiap pertempuran terasa sinematik dan stylish. Versi PC bahkan memperkuat semua ini dengan performa yang lebih stabil dan resolusi tinggi.

Namun sayangnya, cerita Stellar Blade masih terasa dangkal. Premisnya berkisar pada misi menyelamatkan umat manusia dari makhluk asing dengan sedikit sentuhan eksistensial tentang apa artinya menjadi manusia—tema yang sudah banyak diangkat game lain. Karakter Eve sendiri memang menarik dari sisi visual dan gameplay, tapi tidak banyak perkembangan emosional yang membuatnya terasa hidup. Tokoh-tokoh pendukung pun cenderung satu dimensi dan dialognya minim daya pikat naratif.

5. Dunia luas tapi kosong, eksplorasi hanya ilusi

cuplikan Stellar Blade PC (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade PC)

Meski terkesan seperti game open world, Stellar Blade pada dasarnya adalah game semi-linear. Area-area seperti Wasteland, Xion, dan reruntuhan kota memang luas, tapi hanya bisa diakses sesuai progres cerita. Eksplorasi sering kali dibatasi lewat jalan yang ditentukan, penanda misi, dan minimnya reward di luar jalur utama.

Interaksi dengan lingkungan juga sangat terbatas. NPC di kota hanya berdiri statis, tak ada sistem reaksi dunia terhadap aksi Eve, dan elemen eksplorasi terasa sekadar formalitas. Xion sebagai hub utama memang punya atmosfer hidup, tapi dunia di luar sana terasa kosong—lebih sebagai pemandangan latar daripada ruang hidup yang ingin dijelajahi.

Padahal, dengan tambahan interaktivitas dan elemen emergent gameplay, eksplorasi di Stellar Blade bisa jauh lebih imersif dan memuaskan.

Stellar Blade di PC adalah versi terbaik dari game ini—secara teknis. Combat yang lebih tajam, performa tanpa cela, dan konten tambahan menjadikannya paket komplit untuk pecinta game aksi futuristik. Tapi di balik semua efek cahaya neon dan desain karakter yang menggoda, tetap ada kekosongan dalam penokohan dan cerita.

Untuk gamer yang mencari aksi intens dan visual luar biasa, Stellar Blade tetap layak dimainkan. Tapi untuk kamu yang butuh narasi kuat dan dunia yang benar-benar hidup, mungkin belum saatnya mengangkat pedang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us