Gitar Disita, Pengamen Nakal di Malioboro Masih Kucing-kucingan

Bikin resah karena paksa minta duit, apalagi sambil mabuk

Yogyakarta, IDN Times - Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Yogyakarta, Ekwanto, menyatakan pihaknya tak segan menyita alat musik milik pengamen yang beroperasi dan meresahkan pengunjung di kawasan Malioboro.

"Gitarnya kita tahan seminggu," kata Ekwanto, Kamis (15/6/2023).

1. Operasi rutin, keliling 2 kali

Gitar Disita, Pengamen Nakal di Malioboro Masih Kucing-kucinganPetugas Jogomaton-Satpol PP menyita gitar pengamen yang resahkan pengunjung Malioboro (dok. UPT PKCB Yogyakarta)

Ekwanto menuturkan, jajarannya memang telah merutinkan operasi untuk menjaring pengamen-pengamen nakal yang kerap kali dikeluhkan pengunjung Malioboro.

"Kami sudah rutin operasi, tadi malam kami operasi, bahkan dua kali putaran operasinya," kata Ekwanto.

"Dan hanya ada tiga pengamen sepanjang Malioboro, dan pasti kami sita gitarnya," sambungnya.

2. 'Jebolan' Beringharjo

Gitar Disita, Pengamen Nakal di Malioboro Masih Kucing-kucinganPetugas Jogomaton-Satpol PP menyita gitar pengamen yang resahkan pengunjung Malioboro (dok. UPT PKCB Yogyakarta)

Hasil pendataan, para pengamen tersebut ternyata mereka yang biasa mangkal di area Pasar Beringharjo.

"Itu (pengamen) yang biasanya ngamen di Pasar Beringharjo, dia keluar ke pedestrian," jelasnya.

Para pengamen yang terjaring ini, sebagian berasal dari Kota Yogyakarta atau bahkan luar daerah sekalipun.

 

Baca Juga: Ke Malioboro Malam Minggu, Jokowi Dicurhati Guru Honorer

3. Buat surat pernyataan, lapor ke Jogomaton

Gitar Disita, Pengamen Nakal di Malioboro Masih Kucing-kucinganPetugas Jogomaton-Satpol PP menyita gitar pengamen yang resahkan pengunjung Malioboro (dok. UPT PKCB Yogyakarta)

Tak sekadar menyita alat musik milik, Ekwanto menambahkan petugas Jogomaton yang melakukan penyitaan turut meminta surat pernyataan kepada para pengamen.

"Ketika ambil (alat musik disita), harus bikin pernyataan tidak akan mengulagi lagi," tegas Ekwanto.

Ekwanto selain itu menyarankan agar para pengunjung bersedia melapor ke petugas Jogomaton yang berjaga ketika menemui pengamen meresahkan. Seperti memaksa meminta uang.

"Di lapangan ada petugas kami Jogomaton 24 jam, (berjaga) dari Tugu sampai Titik nol KM," pungkasnya.

4. Lihai kucing-kucingan

Gitar Disita, Pengamen Nakal di Malioboro Masih Kucing-kucinganAnggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sementara itu Baharuddin Kamba, Anggota Forum Pengawas Independen (Forpi) Kota Yogyakarta menilai keberadaan pengamen yang meresahkan pengunjung ini kian marak di kawasan Malioboro.

"Tak jarang pula para pengamen ini juga maksa untuk diberi uang," ujar Baharuddin dalam keterangannya.

Dia menyebut para pengamen ini beroperasi secara sembunyi-sembunyi menghindari pantauan petugas Jogomaton serta Satpol PP.

"Para pengamen ini kucing-kucingan. Apabila ada petugas Jogoboro (Jogomaton) maupun Sat Pol PP, mereka (pengamen) pindah ke kawasan lain yang tidak ada petugas. Bahkan para pengamen ini lebih paham bila bakal ada petugas yang datang di titik tertentu," tuturnya.

Oleh karenanya, Forpi Kota Yogyakarta meminta kepada pihak berwenang untuk menertibkan para pengamen yang meresahkan pengunjung ini, kecuali rela citra Malioboro rusak lama-lama karena mereka.

Penindakan, kata dia, tak perlu menunggu peristiwanya viral di media sosial. "Apalagi pengamen yang terpengaruh minuman beralkohol karena dapat membahayakan para pengunjung di Malioboro," tutupnya.

Baca Juga: Forpi Soroti Pengamen di Malioboro yang Memaksa Minta Uang

Tunggul Kumoro Damarjati Photo Community Writer Tunggul Kumoro Damarjati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya