Tinjau Vaksinasi Massal, Jokowi Disambut Tarian 'Petruk Divaksin'

Untuk menyambut vaksinasi massal bagi seniman, Sinten Remen menampilkan single terbaru mereka yang berjudul "Vaksin untuk Negeri". Lagu tersebut diciptakan oleh Yudi, salah satu personel Sinten Remen yang juga berprofesi sebagai pedagang angkringan.

"Lagu ini diciptakan selama pandemi. Jadi ini semacam berkah terselubung pandemi sehingga (Sinten Remen) bisa bikin lagu baru," terang Butet melansir kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Butet melanjutkan, meski situasi darurat pandemik dan tidak punya penghasilan dari hasil seni, kawan-kawan seniman tetap produktif membuat karya.

Tak hanya musik, Jokowi dan rombongan juga turut menyaksikan tarian berjudul "Petruk Divaksin" karya Anter Asmorotedjo, penari yang juga lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Dalam tarian tersebut, para penari mengenakan pakaian ala tentara Keraton Yogyakarta dan mengenakan "masker" berbentuk hidung Petruk.

"Sengaja saya memilih Petruk sebagai tokoh, karena tamu kita ini (Jokowi) sering dicondro (digambarkan) sebagai Petruk," tutur Butet.

Tarian ini cukup unik, karena diiringi dengan musik akapela ala Mataram karya Pardiman Djoyonegoro, pemusik karawitan asal Yogyakarta. Dalam tarian tersebut, Petruk digambarkan menerima suntikan vaksinasi serta menerapkan protokol kesehatan.

Sementara, Jokowi mengatakan bahwa vaksinasi massal ini melibatkan 517 seniman baik seniman musik, tari, seni rupa, tradisional maupun modern. Ia mengaku bersyukur proses vaksinasi berjalan dengan lancar.

"Kita tahu ini adalah keadaan yang tidak mudah bagi para pekerja seni, tetapi kita harus terus merawat semangat agar pekerja seni ini terus berkarya meski dalam pandemi. Dengan vaksinasi kita harapkan para seniman bisa terlindungi dari COVID-19," kata Jokowi seusai acara.