Tim Persiapan Tol Jogja-YIA Dibentuk, Siap Sosialisasi ke Masyarakat

Krido menyebut saat ini sudah terjadwalkan untuk persiapan dari tim persiapan tol Jogja – YIA. Potensi kerawanan sosial menjadi perhatian tim.

“Karena lokasinya ada di tiga kabupaten dan 11 kapanewon, serta 40 kalurahan, betapa struktur sosialnya beda-beda. Ini kita petakan selama dua minggu. Sembari kami menaikkan proses tim persiapan kepada gubernur,” ucap Krido.

Setelah tim persiapan dibentuk gubernur, Krido menyebut akan bertemu dengan pemimpin di tingkat kabupaten. “Kami akan sowan ke bupati di masing-masing kabupaten untuk kulo nuwun,” ucapnya.

Pertemuan dengan bupati tersebut akan dilakukan sebelum mengadakan sosialisasi dan konsultasi publik. Nantinya akan diinformasikan bagi warga yang terdampak. Terkait pembebasan lahan, dikatakan Krido akan dilakukan tiga bulan setelah izin penetapan lokasi dari gubernur.

“Kenapa 3 bulan? Karena dibentuk tim pengadaan tanah yang diketuai oleh Kanwil BPN belum keluar. Setelah bulan Juli dari Kementerian ATR BPN melengkapi namanya KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), kami beru memproses lebih lanjut. Lebih lanjut itu tadi, kami sudah rapat untuk persiapan pembentukan tim persiapan,” kata Krido.

Krido mengatakan dalam pembangunan tol akan menghindari tiga hal, pertama adalah sumber mata air. Kedua, tidak melewati cagar budaya dan ketiga, tidak boleh menyimpang dari aspek tata ruang. “Karena ini PSN (Proyek Strategis Nasional) maka tiga hal ini jadi barometer untuk keberlanjutan kegiatan baik sosialisasi maupun konsultasi publik,” ucapnya.

Sosialisasi tersebut dikatakan Krido akan dilakukan paralel di tiga kabupaten. “Kami paralel, penyebaran informasi itu smooth, artinya sama-sama dapat informasi. Meskipun belum selesai semuanya, tapi masing-masing kabupaten melakukan sosialisasi pada saatnya,” ucapnya.