Bantul, IDN Times - Saat bulan suci Ramadan di tengah pandemik Covid-19, menjadi masalah bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tidak dapat pulang ke kampung halamannya.
Sulitnya mendapatkan makan karena terbatasnya warung penjual makanan, menjadi permasalahan bagi mahasiswa.
Untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan, program UMY Mengabdi kembali diadakan dengan membagi makanan sahur serta takjil untuk berbuka puasa bagi 1.530 mahasiswa.
Pimpinan LPPI, M. Khaeruddin Hamsin mengarakan program UMY Mengabdi ini rencananya akan dilaksanakan hingga hari ke-25 Ramadan, bahkan bisa berlangsung hingga hari raya Idul Fitri.
“Hal yang kami tekankan di sini adalah bagaimana para mahasiswa terlayani dengan baik agar bisa melaksanakan ibadah ramadan dengan tenang dan tanpa rasa galau,” katanya, Selasa (28/4).
Jadwal pengambilan makanan untuk sahur dan takjil ini telah dimulai sejak hari kedua Ramadan, Sabtu (25/4) dengan pembagian sahur dimulai pukul 02.00 sampai pukul 03.00 WIB sedangkan untuk pengambilan takjil dimulai pukul 16.00 hingga pukul 17.30 WIB.
Agar tetap sesuai dengan anjuran physical distancing, pengambilan makanan menggunakan teknis drive thru. Mahasiswa juga wajib menggunakan masker.
"Para mahasiswa yang sudah mendaftarkan dirinya pada formulir yang tertera di KRS Online cukup menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk mendapatkan makanan sahur dan takjil untuk berbuka puasa," ujarnya.
Selain melibatkan relawan dari Tim Gugus Tugas Covid-19, kegiatan UMY Mengabdi ini juga dibantu para mahasiswa yang mengabdikan dirinya untuk menjadi panitia Ramadan UMY.
Selaras dengan yang diungkapkan Khaeruddin, Rektor UMY, Gunawan Budiyanto.,mengatakan program UMY Mengabdi ini akan terus dievaluasi pelaksanaanya menyesuaikan dengan kondisi pandemik yang ada.
“Harapan saya, semoga program ini dapat berjalan dengan lancar. Juga, untuk para relawan dan mahasiswa, semoga dapat tertanamkan nilai-nilai kesetiakawanan dan juga indahnya saling berbagi,” ungkap Gunawan.