Bantul, IDN Times - Aksi penolakan petani terhadap pembangunan BMT di Sub Terminal Agribisnis (STA) Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, akhirnya direspons pemerintah kabupaten Bantul.
Dalam dialog dengan petani di Desa Srigading, Bupati Bantul, Suharsono mengaku akan mendukung penuh keinginan petani.
Bupati Bantul, Suharsono menegaskan akan mendukung penuh keinginan petani yang masih ingin menggunakan STA sebagai tempat lelang cabai dan hasil pertanian lainnya. Pensiunan perwira menengah Polda Banten ini juga akan memfasilitasi renovasi STA yang saat ini mangkrak.
"Saya itu bapaknya orang Bantul, bapaknya petani. Saya akan bela masyarakat, akan bela petani," katanya saat melakukan dialog dengan petani di Desa Srigading yang menolak pembangunan BMT di STA, Desa Srigading, Sabtu (29/8/2020).
Terkait BMT yang disebut sudah mengantongi surat kekancingan dari Keraton Yogyakarta, Suharsono mengaku akan meminta kepada Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta agar lahan tetap diberikan untuk STA.
"Kalau yang urusan surat kekancingan nantinya saya yang akan mengurus ke Keraton Yogyakarta. Masyarakat di rumah saja. Saya jamin STA tetap akan digunakan untuk lelang," ujarnya.
Untuk sementara, agar STA masih bisa digunakan untuk lelang maka atap dan kerangkanya atap diperbaiki secara darurat. Sementara untuk renovasi total akan dianggarkan pada tahun 2021. karena untuk tahun 2020 anggaran digunakan untuk penanganan COVID-19.
"Saya janji tahun 2021 akan saya bangun yang lebih bagus dan representatif sebagai tempat lelang produk pertanian," terangnya.
Salah satu perwakilan petani Desa Srigading, Yuni Maryanto meminta pemkab Bantul untuk melakukan audit terhadap kebijakan dari mantan Lurah Desa Srigading. Mantan lurah yang bersangkutan disebut tidak pernah berkomunikasi dengan petani dan tidak berpihak kepada petani dalam mengeluarkan kebijakan.
"Maka kami minta Bapak Bupati untuk melakukan audit tentang kebijakan yang tidak benar," katanya.