Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Waspada Serangan Siber di Masa Pendemik 

Jika sistem tangguh serangan tidak dapat ditembus

Sleman, IDN Times - Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada, Ir. Lukito Edi Nugroho meminta masyarakat untuk berhati-hati menghadapi serangan siber di masa pandemik. Menurutnya risiko serangan siber semakin tinggi seiring maraknya pertemuan yang diselenggarakan secara daring.

Dia mengungkapkan, akhir-akhir ini sudah ada jutaan data akun pengguna yang bocor akibat serangan siber sehingga berisiko untuk disalahgunakan.

"Maraknya serangan siber pada aplikasi belajar daring dan e-commerce menunjukkan masih rentannya sistem keamanan yang dimiliki sebuah aplikasi. Serangan kebanyakan berasal dari luar, tetapi kerentanan bisa muncul dari dalam,” ungkapnya pada Rabu (22/7/2020).

Baca Juga: 90 Persen Kasus Positif COVID-19 di DIY Tanpa Gejala

1. Jika sistem tangguh serangan tidak dapat ditembus

Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Waspada Serangan Siber di Masa Pendemik unsplash/HackCapital

Menurut Lukito serangan siber sebenarnya sudah sering terjadi, jika sistem yang dimiliki tangguh maka tidak dapat tembus. Sebaliknya sistem yang rentan dengan banyak celah keamanannya ketika diserang ringan saja bisa bobol.

"Sementara kerentanan yang disebabkan dari dalam berasal dari kecerobohan penggunaan akun yang tidak diproteksi dengan baik sehingga bisa dibajak orang dan digunakan untuk membobol dari dalam," terangnya.

2. Data bisa disalahgunakan

Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Waspada Serangan Siber di Masa Pendemik Pixabay

Data akun yang bocor dapat diperjualbelikan dan disalahgunakan sehingga bisa mengganggu privasi. Data akun yang bocor bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan finansial secara tidak sah dan merugikan pemilik data. Hal itu bisa diketahui dari adanya orang lain yang mengetahui nomor kontak pribadi sambil menawarkan produk.

“Tiba-tiba ditelepon oleh orang tidak dikenal, menawari produk ini dan itu. Ada spam telepon. Kasus yg lebih serius dengan beberapa data tambahan seperti NIP, alamat rumah, nama ibu kandung,” katanya.

3. Hati-hati dalam menyampaikan data pribadi

Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Waspada Serangan Siber di Masa Pendemik Ilustrasi KTP Elektronik. Pinterest

Untuk mengurangi dampak dari serangan siber ini, hal yang harus dilakukan adalah pengguna diminta hati-hati dalam menyampaikan semua data dalam mendaftarkan akun.

Sementara itu, bagi institusi penyelenggara pendidikan yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring, sebisa mungkin pemilik akun dan pengelola kegiatan harus melakukan perlindungan akun agar tidak bocor dan disalahgunakan.

“Mahasiswa atau siswa sebagai pengguna harus bertanggung jawab terhadap pengamanan akun, aplikasi, dan data yang digunakan. Institusi bertanggung jawab pada sisi infrastruktur termasuk jaringan komputer, server, dan sistem database,” paparnya. 

Baca Juga: Panduan Salat Iduladha dan Penyembelihan Kurban Saat Corona

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya