Ojol Minta Polisi Ungkap Pelaku Penganiayaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) kembali memadati jalan Babarsari pada Jumat (6/3). Rombongan ojol tersebut bermaksud mendatangi lokasi ribut-ribut antara mereka dengan sekelompok orang yang diduga berafiliasi dengan para debtcollector (DC).
Akan tetapi, aksi para ojol terhenti di depan Gereja Katolik Babarsari, Selokan Mataram, Sleman. Penjagaan ketat dilakukan pihak polisi agar bentrokan tidak kembali terjadi.
Baca Juga: Grab Indonesia Menyayangkan Kericuhan Ojol vs DC di Sleman
1. Petugas kepolisian sudah berjaga
Sejumlah petugas kepolisian berpengaman sudah berjaga di Gereja Katolik Babarsari. Sementara itu, di sebelah timur menjadi titik tempat mediasi antara perwakilan ojol dan warga yang disebut berafiliasi dengan DC.
Di lokasi yang sama, para ojol juga menuntut pihak kepolisian mengungkap sosok yang diduga menganiaya rekan mereka, pada Selasa (3/3) lalu. Selain itu, para ojol juga menuntut agar polisi bisa mengungkap pelaku yang menyebabkan 6 orang ojol harus dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (5/3).
2. Ojol meminta polisi ungkap pelaku penganiayaan rekan mereka
Kapolres Sleman, AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan permasalahan antara ojol dan DC maupun warga, sebelumnya telah dimediasi. Akar permasalahan dan kesepakatan damai pun telah ditemui. Namun, para ojol masih tetap membuat tuntutan, hingga akhirnya harus dilakukan mediasi jilid II.
"Mereka bertemu langsung dan menyampaikan apa yang dibutuhkannya. Ada beberapa permintaan, seperti supaya mereka aman narik di sini. Permintaan itu disanggupi perwakilan warga dan DC," ungkapnya.
3. Kepolisian berjanji akan usut pelaku yang menyebabkan ojol dilarikan ke RS
Rizki menjelaskan, berkaitan dengan adanya 6 ojol yang terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Pihaknya berjanji akan melakukan pengusutan secara tuntas. Saat ini, pihak kepolisian pun telah membentuk tim untuk melakukan proses penyidikan.
"Teman-teman ojol juga harus bantu kami, untuk bisa proses kasus pengrusakan kantor BMA (PT PT Bala Manunggal Abadi). Itu mereka setujui," terangnya.
Berkenaan dengan aksi yang sempat memanas pada hari ini, Rizki menjelaskan jika hal tersebut lantaran ojol terpecah, kala menentukan siapa yang jadi perwakilan untuk mediasi.
Baca Juga: Kronologi Bentrokan Ojol dan Debt Collector di Sleman