Grab Indonesia Menyayangkan Kericuhan Ojol vs DC di Sleman

Gojek mengimbau mitranya untuk tidak terpengaruh

Yogyakarta, IDN Times - Grab Indonesia menyesalkan kericuhan antara pengemudi ojek daring (ojol) dengan sekelompok orang yang terjadi di depan Kantor Grab Yogyakarta, Depok, Sleman, DI Yogyakarta pada Kamis (5/3) sore.

Juru bicara Grab Indonesia mengatakan, pihaknya senantiasa memperhatikan keselamatan mitra pengemudi, penumpang, dan masyarakat.

"Kami mendesak pihak berwenang untuk tidak memberikan toleransi atas tindakan kekerasan dan vandalisme serta pihak-pihak yang mendukung tindakan yang melanggar peraturan dan mengganggu ketertiban umum," tulis juru bicara Grab Indonesia dalam keterangan yang diterima IDN Times, Jumat (6/3).

Baca Juga: Kronologi Bentrokan Ojol dan Debt Collector di Sleman

1. Mendukung mediasi yang dilakukan pihak berwajib

Grab Indonesia Menyayangkan Kericuhan Ojol vs DC di SlemanKapolres Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah

Grab mengaku memberi dukungan penuh kepada kepolisian untuk menangani insiden tersebut. Pihaknya berharap situasi bisa kembali kondusif.

"Kami mendukung upaya pihak kepolisian setempat untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak yang terlibat. Saat ini mediasi kedua pihak tengah dilakukan oleh pihak kepolisian dan kami harap dapat tercapai kesepakatan damai," kata jubir Grab.

2. Aksi pengemudi ojol bersifat pribadi

Grab Indonesia Menyayangkan Kericuhan Ojol vs DC di SlemanPolisi berjaga-jaga mengamankan bentrok antara massa ojek online dengan sekelompok "Debt Collector". ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Grab juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh pengemudi ojol dalam insiden tersebut bersifat pribadi.

"Sikap dan opini yang diungkapkan oleh sejumlah mitra pengemudi yang terlibat dalam insiden di Yogyakarta bersifat pribadi dan tidak berhubungan dengan Grab maupun mencerminkan opini Grab sebagai perusahaan," tutupnya.

3. Dipicu kesalahpahaman

Grab Indonesia Menyayangkan Kericuhan Ojol vs DC di SlemanKapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah (kanan). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, bentrokan yang melibatkan ratusan pengemudi ojek online itu berawal dari kesalahpahaman .

"Kejadian yang terjadi di Jalan Wahid Hasyim itu bukan pengeroyokan melainkan penganiayaan. Pengemudi ojol tidak luka berat. Kejadiannya memang berawal dari situ. Kemudian tindak lanjutnya dari Grab mencoba memediasi, tapi karena mereka (debt collector) datangnya di kantor, dianggap sama teman ojol itu bahwa kantor mereka diserang," terangnya di Polsek Depok Timur, Kamis (5/3) malam.

Penyedia layanan ojek daring lainnya, Gojek, mengimbau mitranya untuk tidak terpengaruh dengan keributan yang terjadi. Head Regional Corporate Affairs Gojek Region Jateng DIY, Arum K. Prasodjo juga menyatakan pihaknya sudah berkordinasi dengan kepolisian setempat.

"Kami mengajak para mitra driver untuk menjaga keistimewaan dan kedamaian di Yogyakarta, tidak mudah terpancing atas hal-hal yang menimbulkan kesalahpahaman," kata Arum, Jumat (6/3), melalui keterangan tertulis.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (5/3) sore ratusan pengemudi ojek online (ojol) terlibat bentrokan dengan kelompok debt collector di Sleman, Yogyakarta. Ketegangan baru berhasil diredam Polisi sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Sebelum Bubar, Ricuh Ojol vs DC Sempat Meluas di Babarsari

Topik:

  • Paulus Risang
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya