Jelang Pilkada, Bawaslu Kaji TPS Rawan di Sleman

Pemetaan lokasi TPS rawan akan rampung pada 11 Juli 

Sleman, IDN Times - Mengantisipasi terjadinya konflik horisontal saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman yang akan dilangsungkan pada September mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sleman melakukan pengkajian Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai rawan di Kabupaten Sleman

Baca Juga: Antisipasi Titik Rawan Klitih, Dishub Sleman Tambah 240 Lampu PJU

1. Pemetaan menunggu pengumuman lokasi TPS resmi

Jelang Pilkada, Bawaslu Kaji TPS Rawan di SlemanMiniatur proses pencoblosan. IDN Times/Siti Umaiyah

Ketua Bawaslu Sleman, Abdul Karim Mustofa menjelaskan saat ini pihaknya belum bisa melakukan pemetaan secara spesifik lantaran saat ini KPU Sleman belum menetapkan TPS secara resmi.

Menurut Karim, tujuan dilakukannya pemetaan TPS rawan untuk menghindari adanya konflik horizontal yang ada di beberapa wilayah kecamatan. "Khususnya di daerah urban tinggi, daerah terdampak bencana, daerah perbatasan, dan daerah yang memiliki akses sulit ke TPS," terangnya pada Selasa (18/2).

2. Penyusunan TPS rawan akan selesai pada 11 Juli

Jelang Pilkada, Bawaslu Kaji TPS Rawan di Sleman(Ilustrasi) IDN Times/Imam Rosidin

Menurut Karim, pihaknya akan menyelesaikan data TPS rawan untuk Pilkada 2020 tepat sebulan sebelum masa kampanyenya berlangsung, yakni pada 11 Juli mendatang.

"Kita selesaikan tepat satu bulan sebelum kampanye dilakukan oleh calon bupati dan Wakil bupati. Hal lain yang kita diwaspadai adalah netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan politik uang," katanya.

3. Kerawanan TPS diukur dari 4 dimensi

Jelang Pilkada, Bawaslu Kaji TPS Rawan di SlemanIDN Times/I Made Argawa

Karim menjelaskan, dalam menyusun Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), setidaknya harus memperhatikan 4 dimensi. Yaitu konteks sosial politik, penyelenggaraan Pilkada yang bebas dan adil, kontestasi dan partisipasi publik.

"IKP sebagai pencegahan saja agar tidak terjadi dugaan pelanggaran dan antisipasi kerawanan peristiwa hukum pada Pilkada tahun 2020," katanya.

Baca Juga: Jahe dan Olahraga Kunci WNI yang Diobservasi di Natuna Tetap Bugar

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya