Jalan Gito-Gati Bakal Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakukan

Ketahui biar kamu gak bingung

Sleman, IDN Times - Untuk mendukung rencana pelebaran jalan, ruas Jalan Gito-Gati di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, akan ditutup.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana, mengungkapkan ada sejumlah opsi rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan. Penutupan jalan sendiri akan mulai dilakukan pada 22 hingga 31 Maret 2021 mendatang.

Baca Juga: Sudah Digeser, Desain Tol Jogja-YIA Masih Lewati Masjid Pathok Negoro

1. Ditutup total pada jam berikut

Jalan Gito-Gati Bakal Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang DilakukanJalan Gito-Gati. Tangkapan layar Google Maps

Arip menjelaskan, pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB, ruas jalan Gito-Gati (Denggung-Wonorejo) akan dilakukan penutupan secara total. Lalu, pada tanggal yang sama, pukul 15.00 hingga 09.00 WIB, akan dilakukan penutupan secara situasional.

"Penutupan situasional. Lalu lintas hanya dari arah Timur ke Barat pukul 15.00 sampai dengan 09.00 WIB," ungkapnya pada Rabu (17/3/2021).

2. Mulai tanggal 1 April, lalu lintas hanya dari arah Timur

Jalan Gito-Gati Bakal Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang DilakukanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Arip menambahkan, nantinya pada tanggal 1 April hingga 22 Juli 2021, penutupan jalan, hanya dilakukan dari arah Timur ke Barat. Menurutnya, rekayasa tersebut dilakukan, agar program Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) terkait pelebaran jalan tersebut bisa berjalan dengan baik.

"Tanggal 1 April sampai dengan 22 Juli 2021 lalu lintas hanya dari arah Timur ke Barat," katanya.

3. Program milik DPUP-ESDM

Jalan Gito-Gati Bakal Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang DilakukanJalan Gito-Gati. Tangkapan layar Google Maps

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Taupiq Wahyudi, mengungkapkan program pelebaran Jalan Gito-Gati itu sebagai proyek DPUP-ESDM DIY. DPUPKP Sleman sendiri hanya dilibatkan dalam hal koordinasi.

"DPUPKP Sleman hanya dilibatkan dalam bentuk koordinasi saja. Semuanya yang menjalankan DIY," paparnya.

Taupiq menjelaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya sedang tidak memiliki proyek pelebaran jalan. Hal ini lantaran Pemerintah Kabupaten Sleman sedang memfokuskan anggaran untuk penanganan COVID-19.

"Kalau pemeliharaan, penanganan jembatan masih tetap dilaksanakan," katanya.

Baca Juga: Libur Keagamaan, Okupansi Hotel di Sleman Naik, Capai 50 Persen

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya