Sudah Digeser, Desain Tol Jogja-YIA Masih Lewati Masjid Pathok Negoro

Masjid Pathok Negoro merupakan salah satu cagar budaya

Sleman, IDN Times - Meski desain tol seksi III trase Yogyakarta-YIA sempat dilakukan pergeseran dari titik awal sejauh 100 meter ke arah timur, namun desain tersebut dirasa masih mengenai wilayah Mlangi.

Perwakilan warga Mlangi sekaligus Sekretaris Yayasan Nur Iman Mlangi (Konsorsium Pesantren-pesantren Mlangi, Takmir Masjid Pathok Negoro Mlangi, dan Tokoh Masyarakat, serta Pemuda Mlangi), Muhammad Mustafid, menjelaskan desain tersebut masih memotong jalur utama kawasan Mlangi. Selain itu, desain juga masih berada di dalam area kawasan cagar budaya strategis Masjid Pathok Negoro Mlangi.

Baca Juga: Pathok Negoro, Masjid Empat Penjuru Mata Angin Keraton yang Bersejarah

1. Berikan dua opsi

Sudah Digeser, Desain Tol Jogja-YIA Masih Lewati Masjid Pathok NegoroIlustrasi Infrastruktur (Jalan Tol) (IDN Times/Arief Rahmat)

Mustafid menjelaskan, dari awal pihaknya tidak pernah menolak adanya program pembangunan jalan tol. Hanya saja, bangunan tol tidak melewati kawasan cagar budaya strategis Masjid Pathok Negoro. Menurut Mustafid, pihaknya telah memberikan dua opsi lain terkait pergeseran trase tol dan saat ini masih menunggu jawaban atas desain yang diajukan tersebut.

"Masuknya dari T junction ke timur tidak lewat Mlangi. Namun lewat sebelah Utara Mlangi (masih kawasan Mlangi namun sisi utara) kemudian masuk lewat ring road. Serta opsi kedua, yakni melewati Barat sungai Bedog," ungkapnya pada Senin (15/3/2021).

Dia menyebutkan, opsi penggeseran ke arah timur lagi (masuk ringroad melalui utara atau lewat di tengah gudang Aveneu) yang tidak memotong jalur utama,  merupakan opsi yang dimungkinkan secara teknis. Sebagaimana pendapat para ahli transportasi publik yang sempat diundang dan memberikan opini ilmiah secara independen.

2. Masjid Pathok Negoro sebagai situs penting Kasultanan Ngayogyokarta Hadiningrat

Sudah Digeser, Desain Tol Jogja-YIA Masih Lewati Masjid Pathok NegoroIDN Times/Nindias Khalika

Pengajuan untuk digesernya trase tol di wilayah Mlangi, bukan tanpa alasan. Di samping Mlangi sebagai salah satu situs penting Kasultanan Ngayogyokarta Hadiningrat, juga berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 2 tahun 2017 pasal 16 disebutkan jika pemanfaatan ruang yang diperbolehkan pada satuan ruang strategis Masjid Pathok Negoro antara lain adalah kegiatan ekonomi skala masyarakat, wisata budaya dan sejarah, serta pendidikan dan pengembangan budaya.

Selain itu, berdasarkan pada pasal 17, bahwa kegiatan membangun bangunan baru dengan arsitektur yang tidak selaras dengan arsitektur kawasan pada satuan ruang strategis Masjid Pathok Negoro tidak diperbolehkan.

"Kami masih menunggu jawaban terkait opsi yang kami berikan. Karena sampai saat ini belum ada perkembangan," ungkapnya pada Senin (15/3/2021).

3. Pembagunan tol diharapkan bisa beriringan dengan nilai luhur

Sudah Digeser, Desain Tol Jogja-YIA Masih Lewati Masjid Pathok NegoroANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Sementara itu, Dukuh Mlangi, Achmad Franky Sipahutar, berharap agar pembangunan tol bisa berjalan beriringan dengan nilai-nilai luhur wilayah Mlangi. Meski telah digeser ke arah timur, wilayah tersebut dinilai potensial untuk perkembangan pendidikan di wilayah Mlangi. Jika nantinya ada trase tol yang membelah sekolah formal maupun non formal di wilayah tersebut, dinilai akan mengurangi estetika dari Mlangi.

"Terlebih saat ini wilayah tersebut terkenal sebagai wisata religi, dan ada lebih dari 20 pendidikan baik formal maupun non formal," paparnya.

Baca Juga: Dapat Ganti Rugi Tol Jogja, Warga Kadirojo II Tak Silau Mobil Baru

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya