Insentif yang Dinantikan Nakes di Sleman Masih Tak Kunjung Cair

Ada 600-an nakes yang diajukan menerima insentif

Sleman, IDN Times - Hingga saat ini, insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Sleman yang telah dijanjikan oleh Pemerintah Pusat masih belum kunjung cair.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, setidaknya ada 600 nakes dari RS rujukan dari Kabupaten Sleman yang diajukan mendapatkan insentif ke Pemerintah Pusat.

Baca Juga: RDT Nakes, Dinkes Sleman Pakai Alat Besutan Peneliti Indonesia    

1. Nakes dari 9 RS rujukan yang diajukan ke pusat

Insentif yang Dinantikan Nakes di Sleman Masih Tak Kunjung CairKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menjelaskan, dari 600-an nakes yang diajukan tersebut berasal dari 9 RS rujukan COVID-19. RS tersebut di antaranya RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS JIH, RS Panti Rini, RS Sakina Idaman, RS PKU Muhammadiyah Gamping, RS Bhayangkara, RSA UGM serta RS Hermina.

"Total kalau rumah sakit 9 di luar Sardjito dan Ghrasia. Itu ada sekitar 600 nakes," ungkapnya pada Kamis (18/6).

2. Data sudah terproses ke pusat

Insentif yang Dinantikan Nakes di Sleman Masih Tak Kunjung CairPengunjung Indogrosir menjalani rapid test putaran kedua di GOR Pangukan. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurutnya, sebelum diajukan, data nakes yang akan mendapatkan insentif tersebut akan diverifikasi terlebih dahulu. Baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Joko menjelaskan, saat ini data-data tersebut sudah terproses sampai ke pusat.

"Insentif nakes sudah terproses sampai ke pusat. Verifikasi di tingkat kabupaten maupun provinsi sudah, tinggal dari pusat bagaimana. Tapi sampai sekarang belum," terangnya.

3. Berharap segera cair

Insentif yang Dinantikan Nakes di Sleman Masih Tak Kunjung CairKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menjelaskan, insentif tersebut sangat dibutuhkan oleh nakes. Terutama karena banyak nakes yang juga berguguran karena COVID-19. Dia pun berharap insentif tersebut bisa segera turun

"Kalau tenaga kesehatan kena (COVID-19), yang menderita kan tidak hanya tenaga kesehatan. Belum tahu kapan turun. Mudah-mudahan tidak lama," pungkasnya.

Baca Juga: Distribusi Terbatas, Persediaan Vaksin Polio di Sleman Menipis

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya