Hingga 27 Mei, Ada 44 Kasus Positif COVID-19 dari Klaster Indogrosir

Tak hanya karyawan, keluarga dan pengunjung juga positif

Sleman, IDN Times -Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman hingga Rabu (27/5) terdapat 44 orang positif COVID-19 dari Klaster Indogrosir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menyebutkan sebanyak 44 orang tersebut tidak hanya berasal dari karyawan, tetapi juga pengunjung dan keluarga karyawan. 

1. Kasus positif terbanyak pada karyawan

Hingga 27 Mei, Ada 44 Kasus Positif COVID-19 dari Klaster IndogrosirKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Joko, dari jumlah tersebut kasus positif paling banyak berasal dari karyawan Indogrosir yang mencapai 34 orang. Untuk pengunjung sendiri total kasus positif sebanyak 5 orang, sisanya merupakan terjadi pada keluarga karyawan yaitu anak atau istri.

"Total positif baik karyawan hingga kasus penularan ke keluarga total berjumlah 44 orang. Sudah ada yang dinyatakan sembuh  untuk di RSUD Sleman sendiri ada 2 yang dinyatakan sembuh," ungkapnya pada Rabu (27/5).

Baca Juga: Minggu Depan, Dinkes Sleman Lakukan Rapid Test ke 9 Pasar Tradisional 

2. Kondisi fisik baik semua

Hingga 27 Mei, Ada 44 Kasus Positif COVID-19 dari Klaster IndogrosirRapid test massal kepada ASN di lingkungan Pemkab Sleman yang sempat berbelanja di Indogrosir pada 19 April-4 Mei 2020. Dok: istimewa

Menurut Joko, pasien dari Klaster Indogrosir yang dinyatakan positif keadaan fisiknya bagus semua, tidak ada penyakit penyerta di dalam diri pasien. Hal tersebut juga lah yang membuat pasien yang bersangkutan cepat sembuh.

"Fenomena klaster supermarket ini kebetulan kondisi fisik bagus semua. Baik yang dirawat di RS Sleman maupun di RS luar Sleman. Kita komunikasi terus dengan Kota Yogyakarta, Bantul, Gunungkidul, fisiknya bagus, tapi dia kan mengandung virus, sehingga banyak sekali yang keluar hasil sembuh," katanya.

3. Penyakit penyerta pada pasien juga harus disembuhkan

Hingga 27 Mei, Ada 44 Kasus Positif COVID-19 dari Klaster IndogrosirKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menjelaskan bagi pasien positif yang tidak memiliki penyakit penyerta kemungkinan sembuh bisa cepat. Berbeda dengan yang memiliki penyakit penyerta, yang mana penyakit penyerta yang dimiliki juga harus disembuhkan terlebih dahulu sebelum pasien yang bersangkutan diperbolehkan pulang.

"Kalau pasien COVID-19 tanpa penyakit penyerta negatif ya boleh pulang, dilakukan isolasi mandiri di rumah. COVID-19 yang berat adalah yang dia punya penyakit penyerta. Walaupun dia sudah negatif, tapi tetap harus diselesaikan perawatannya sampai penyakit penyerta dinyatakan sembuh," ujarnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY: Dua Hari Berturut-turut Nol Kasus Positif  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya