Hadapi 3 Momen Besar, Dinkes Sleman Minta Jangan Lengah Prokes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sejumlah pakar memperkirakan adanya kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 yang akan terjadi di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap sejumlah momen yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, mengatakan jika dalam waktu dekat ini, di Sleman akan menghadapi momen Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemilihan Lurah (Pilur), hingga Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca Juga: Kampus Mulai Tatap Muka, Dinkes Sleman Pertimbangan Tes Sampling
1. Pergerakan virus berbanding lurus dengan mobilitas
Cahya mengatakan, yang perlu disadari oleh masyarakat adalah pergerakan virus berbanding lurus dengan mobilitas masyarakat. Untuk itu, strategi terdekat yang dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah memperkuat penerapan protokol kesehatan.
"Karena ini musim yang harus kita waspadai bersama. Bukan hanya karena Nataru, Pilur, tapi juga mahasiswa yang masuk. Pergerakan virus berbanding lurus dengan pergerakan orangnya, ini yang perlu disadari," ungkapnya pada Selasa (12/10/2021).
2. Jika tidak hati-hati, Januari diperkirakan ada kenaikan kasus
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, jika tidak berhati-hati maka pada Bulan Januari diperkirakan akan ada kenaikan kasus. Untuk itu, saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah mengingatkan tim Gugus Tugas dari mulai Kabupaten sampai kalurahan untuk waspada.
"Utamanya dekontaminasi udara. Pada tempat layanan publik seperti Rumah Sakit, Puskesmas setelah dan sebelum memulai pelayanan bisa dilakukan disinfeksi," katanya.
3. Harus berkaca pada negara tetangga
Cahya menyampaikan, saat ini kasus di Sleman memang mengalami penurunan. Namun jika penurunan kasus COVID-19 membuat masyarakat lengah, maka hal tersebut bisa memicu gelombang ketiga. Di mana saat ini sudah ada negara tetangga yang mengalami gelombang ketiga COVID-19.
"Sudah ada negara tetangga mengalami (gelombang ketiga), Indonesia harus tetap hati-hati. Penerapan PPKM ditingkatkan supaya bisa masuk level lebih rendah lagi. Jangan sampai kembali seperti Juli," paparnya.
Baca Juga: Sleman Masih Belum Izinkan Anak di Bawah 12 Tahun Masuk Tempat Wisata